بحث علمي: الشخص السمين أشد مناعة ضد الأمراض المعدية

Studi: Orang Gemuk Lebih Kebal Dari Penyakit Menular

0 920

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – كشف فريق الأبحاث عن الحقائق التي قد تكون غريبة ومتناقضة. وزعم الفريق أن فرصة الفرد في السمنة هي ضعف للسلام عند مواجهة المرض المعدية مقارنة بالأشخاص النحاف.

وقد أثبتت أبحاثهم أن المرضى المصابين بالتهاب الرئوي على الأقل يعانون من السمنة 3 % أكثر إمكانية للنجاة من الموت.

نقلت من صفحة نيويورك بوست، الإثنين (28/5/2018) ، عن البحث في السمنة والقدرة على البقاء على قيد الحياة من الأمراض المعدية التي تتعدى نحو 18.000 مريض يتعرض للأمراض المعدية. ودرست إمكانية وفاتهم من ال18.000 بعد 90 يوما من المستشفى.

ووجد الباحثون أن المرضى الذين يعانون من نقص في الوزن كانوا أكثر عرضة بنسبة 2.2 مرة للموت بسبب الأمراض المعدية. بينما يعاني الأفراد الذين يعانون من السمنة من خطر الموت بنسبة 40 %. يبدو أن نسبة بقاء البدناء أعلى، أي بنسبة تصل إلى 50 %.

يعتقد الباحثون الدنماركيون أن السمنة يمكن أن تكون طريقة إطالة البقاء. لكن للأسف الشديد، لم يتم نشر هذا الاكتشاف بعد.

في حين أن دراسات أخرى تدرس مرضى الالتهاب الرئوي أيضا التي أجريت في الولايات المتحدة.

وجدت دراسة في الصين أن الأفراد الذين يعانون من زيادة الوزن 2/3 مرات أكثر قدرة على البقاء على قيد الحياة من أولئك الذين لديهم وزن طبيعي.

المترجم: أحمد شكري | المحرر: طلال الشايقي | المصدر: ميرديكا


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Sebuah tim peneliti mengungkap fakta yang mungkin sebagian orang aneh dan paradoks. Tim ini mengklaim peluang individu obesitas dua kali lebih besar untuk selamat ketika menghadapi penyakit menular dibandingkan dengan orang yang berat badannya kurang.

Penelitian mereka itu setidaknya terbukti pada pasien obesitas yang terinfeksi pneumonia. Mereka 3 persen lebih mungkin terhindar dari kematian.

Melansir laman New York Post, Senin (28/5/2018), penelitian mengenai obesitas dan kemampuan bertahan hidup dari infeksi penyakit menular itu melibatkan sekitar 18 ribu orang pasien yang terkena penyakit menular. Ke-18.000 pasien tersebut dipelajari risiko kematiannya setelah 90 hari keluar dari rumah sakit.

Para peneliti menemukan, pasien dengan berat badan kurang berisiko 2,2 kali lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit menular. Sementara individu yang kelebihan berat badan memiliki risiko 40 persen terhindar dari kematian. Persentase bertahan hidup orang obesitas rupanya lebih tinggi, yakni hingga 50 persen.

Para peneliti yang berasal dari Denmark itu menduga obesitas bisa menjadi evolusi cara bertahan hidup. Sayangnya, penemuan ini belum dipublikasikan.

Sementara studi lain yang juga mempelajari pasien pneumonia yang dilakukan di AS.

Sebuah studi di Tiongkok menemukan, individu yang kelebihan berat badan 2/3 kali lebih mampu bertahan hidup ketimbang mereka yang memiliki berat badan normal.

Penerjemah: Ahmad Syukri | Editor: Talal alSahiqi | Sumber: Merdeka

تعليقات
Loading...