تشديد الرقابة على المسافرين الدوليين الوافدين من أربعة بلدان

Angkasa Pura II perketat pengawasan penumpang dari empat negara

467

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – شددت شركة أنجاسا بورا الثاني الرقابة في المطارات في إندونيسيا على المسافرين الدوليين الوافدين من كوريا الجنوبية وإيطاليا وإيران واليابان حيث يتصاعد تأثير فيروس كورونا ( COVID-19) ،حسبما نقلت وكالة أنتارا.

وقال محمد أول الدين ، رئيس مجلس إدارة أنجارا بورا II ، على هامش جائزة التميز في الأداء لعام 2020 ، “لقد تلقيت تعليمات بتشديد الرقابة ، وليس الحظر ، على المسافرين الدوليين من كوريا واليابان وإيران وإيطاليا”. جاكرتا يوم الأربعاء.

وقال أول الدين إنه يجب على أنجارا بورا II التنسيق مع شركات الطيران الوطنية والدولية مثل جارودا إندونيسيا والخطوط الجوية اليابانية و والخطوط الجوية الكوية التي تخدم الرحلات من وإلى البلدان. ومع ذلك ، لا توجد شركات طيران تخدم رحلات جوية مباشرة من إندونيسيا إلى إيران وإيطاليا.

إلى جانب ذلك ، ستنسق إدارة أنجارا بورا II أيضًا سلطات الجمارك والهجرة والحجر الصحي.

وقال “الشيء الأكثر أهمية هو التنسيق مع سلطات الحجر الصحي. فمن المحتمل أنه خلال فترة معينة لا يمكن للمسافرين الدوليين مغادرة المطار ولكن يجب عزلهم أو نقلهم إلى مستشفيات معينة”.

وقال:” تعد الشركة إجراءات تشغيل قياسية (SOP) لتشديد مراقبة المسافرين الدوليين من الدول الأربعة. وقد تم تطبيق الاجراء الموحد على الركاب من الصين.”

حتى الآن ، لدى مكتب صحة الميناء (KKP) إجراء تشغيل قياسي (SOP) حصري للإشراف على الركاب القادمين من البلاد حيث ظهرت سلالة جديدة من فيروس كورونا. من خلال SOP ، يجب على كل راكب فحص درجة حرارة جسمه قبل مغادرة الطائرة.

وقال “إنه يختلف عن الإجراء المطبق على المسافرين من بلد غير متأثر. كالعادة ، يمرون عبر الماسح الحراري عند البوابة المتجهة إلى مكاتب الهجرة”.

//إندونيسيا اليوم/أنتارا/معراج//


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – PT Angkasa Pura II (Persero) akan memperketat pengawasan kedatangan penumpang internasional dari sejumlah negara seperti Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang setelah terjadi eskalasi dampak virus corona (Covid-19) di negara tersebut.

“Hari ini saya baru mendapatkan instruksi untuk melakukan pengetatan pengawasan, bukan pelarangan untuk penumpang internasional dari Korea, Jepang, Iran dan Italia,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin saat ditemui pada Acara BUMN Performane Excellence Award 2020 di Jakarta, Rabu.

Awaluddin menjelaskan pihaknya harus berkoordinasi dengan maskapai nasional dan internasional yang melayani rute-rute dari dan ke negara tersebut, seperti Garuda Indonesia, Japan Airlines, dan Korean Air. Sementara itu, penerbangan langsung dari dan ke Iran, maupun Italia belum tersedia dari Indonesia.

Selain dengan maskapai, koordinasi juga dilakukan dengan bagian custom bea cukai, imigrasi, serta Karantina Kesehatan.

“Yang paling penting Karantina Kesehatan, bisa saja mereka dalam waktu tertentu tidak bisa keluar dari bandara. tapi harus dikarantina atau dibawa ke RS tertentu,” kata Awaluddin.

AP II tengah menyiapkan prosedur operasional standard (SOP) untuk memperketat pengawasan tersebut. SOP ini pernah dilakukan terhadap kedatangan penumpang dari China.

Saat ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah memiliki SOP tersendiri untuk pengawasan penumpang yang datang dari negara asal pusat penyebaran Covid-19. Mekanismenya, setelah penumpang landing dan menuju garbarata, mereka akan diukur suhu tubuhnya di dalam pintu pesawat dan saat keluar pesawat.

“Berbeda dengan yang dari negara tidak terdampak, mereka lewat biasa melalui ‘thermal scanner’ di pintu menuju imigrasi,” kata dia.

Sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari transportasi udara dengan penutupan sementara penerbangan dari dan menuju China sejak 5 Februari lalu. Selain itu, Pemerintah juga memutuskan penundaan penerbangan dari dan menuju Jeddah serta Madinnah sejak 27 Februari 2020.

Sumber: Antara

تعليقات
Loading...