لقاء بين الرئيس جوكوي و خريجي 212

Presiden Jokowi Bertemu Alumni 212, yang Dibahas adalah

0 609

جاكرتا، إندونيسيا اليوم– صرح زعيم 11 للعلماء خريجي 212، مصباح الأنام، إن النقاش الذي دار بين الرئيس جوكووي وخريجي 212 فقط كان حول تجريم العلماء. “قدم الفريق 11 معلومة أكثر دقة للرئيس جوكوي”. قال مصباح الأنام في جاكرتا يوم الأربعاء 25 أبريل 2018.

وحث فريق 11 الرئيس الكف فورا عن تجريم العلماء. وقال المصباح “قال الرئيس الإندونيسي في الماضي، إنه لن يكون هناك تجريم للعلماء، لكن الحقائق التي عثرنا عليها ما زالت موجودة.”

وكان اللقاء بين جوكوي والعلماء من خريجي 212 لقاء مغلق . قال سكرتير الفريق 11 للعلماء من خريجي 212، محمد الخطاط، إنه منع لجهته في اللقاء حمل الهاتف المحمول حتى لا يتم التقاط أي صور أو تسجيلات خلال الاجتماع.

من المفترض، بحسب الخطاط، ينبغي للقصر حفظ الاجتماع حتى لا ينشر. “إذا كان مغلقا، لا يجوز فتح الاجتماع”. بسبب حالته، لم يرغب خريجو 212 أيضًا في إعلان الاجتماع.

تم الكشف عن اللقاء بصورة متداولة. يبدو جوكوي وعدد من العلماء في مسجد. وقد عُرِف لاحقاً أن الاجتماع عُقد في 22 أبريل.

واعترف جوكووي بالاجتماع. وقال إن الاجتماع كان اجتماعًا عاديًا لإقامة علاقة بين الأمراء والعلماء. يبدأ الاجتماع بصلاة الظهر جماعة والغداء.

وقد تأسف مصباح الأنام على نشر صور لقاء خريجي 212 مع الرئيس جوكوي. ووفقا له، هناك طرف ثالث قام عمدا بنشر االصور للوقيعة بين الرئيس والعلماء. “نطلب من الرئيس التحقيق في تسريب الاجتماع.” قاله رئيس فريق 11 للعلماء خريجي 212، صاحب الأنام.

المترجم :لالو عبد الرزاق | المحرر: طلال الشيقي | المصدر: صحيفة تيمبو

Jakarta, Indonesiaalyoum.com- Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam mengatakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Persaudaraan Alumni 212 hanya membahas tentang kriminalisasi terhadap ulama.

“Tim 11 memberikan informasi yang lebih akurat untuk Presiden Jokowi,” kata Misbahul, di Jakarta pada Rabu, 25 April 2018.

Tim 11 mendesak Presiden segera menghentikan kriminalisasi terhadap ulama.

“Dulu, Presiden menyebutkan tidak akan ada kriminalisasi terhadap ulama, namun fakta-faktanya kami menemukan masih ada,” kata Misbahul.

Pertemuan antara Jokowi dan ulama Alumni 212 adalah pertemuan tertutup dan tidak dipublikasikan. Sekretaris Tim 11 Ulama Alumni 212 Muhammad Al Khaththath mengatakan dalam pertemuan itu pihaknya dilarang membawa telepon genggam agar tidak ada foto atau rekaman selama pertemuan berlangsung.

Seharusnya, kata Al Khaththath, istana menjaga pertemuan itu agar tidak tersebar luas. “Kalau sudah tertutup, pertemuan itu tidak boleh dibuka.” Karena kondisinya seperti itu, Alumni 212 juga tidak mau mempublikasikan pertemuan itu.

Pertemuan itu terungkap dari sebuah foto yang beredar. Tampak Jokowi dan sejumlah ulama berada di sebuah masjid. Belakangan diketahui pertemuan itu terjadi pada 22 April lalu.

Jokowi pun mengakui pertemuan itu. Ia mengatakan itu pertemuan merupakan pertemuan biasa untuk menjalin silaturahmi antara umara dan ulama. Pertemuan diawali dengan salat Zuhur berjamaah dan makan siang.

Mishabul menyesalkan tersebarnya foto pertemuan Alumni 212 dengan Presiden Jokowi itu. Menurut dia, ada pihak ketiga yang sengaja menyebarkan foto itu untuk mengadu domba presiden dengan ulama. “Kami minta Presiden mengusut bocornya pertemuan itu,” kata Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul.

Penerjemah: Lalu Abdul Razzak | Editor: Talal alSahiqi | Sumber: Tempo

تعليقات
Loading...