إلقاء القَبض على إيجي سُودجانا أثناء التَحقيق مَعَهُ

Pengacara: Eggi Sudjana Ditangkap Saat Diperiksa Polisi

0 679

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – ألقت الشرطة الإندونيسية القبض على السياسي بحزب (PAN) إيجي سودجانا بسبب اتهامه بمحاولة اسقاط حكومة شَرعية، عندما كان يُحقق معه في المُديرية العامة للتحقيق الجنائي التابعة لشرطة مترو جايا يوم الإثنين (13/05).

أعلن مُحامي إيجي بيترا رمضاني أن مُوكله أُلقيَّ القَبض عليه يوم الثلاثاء (14/05) الساعة 05.30 بقرار رقم B/7608/V/RES.1.24/2019/Ditreskrimum.

يَري بيترا أن ذلك الإعقال كان غَريب للغاية، حَيث أن الشُرطة ألقت القبض عليه عندما كان يَتم استجوابه في غُرفة المُحَقِق.

قال بيترا في مَقر شُرطة مترو جايا يوم الثلاثاء (14/5): “ألقت الشُرطة القَبض على موكلي بطريقة غريبة، حيث أن الإعتقال تَم داخل غُرفة المُحقق بينما عادة يَتم في الخارج”.

وأكد بيترا أن إيجي سَوف يَتِم احتجازه لمدة 24 ساعة بداية مِن الثلاثاء (14/5).

قال بيترا: “إيجي سوف يُحتجز لمدة 24 ساعة بداية من الَيوم”.

صورة لمحامي إيجي سودجانا في مقر شرطة مترو جايا.

يَعتقد بيترا أن ذَلك الإعقال هو سياسي للغاية، محاولة مِنهم إلحاق التُهم بإيجي.

قال بيترا: “نَشعُر بالظُلم، وأظن أنها الأمر الآن مُتعلق بالسياسة ليس بالقانون. فعندما نستخدم القانون فإننا نَرجعُ لفقرات وأبواب مُحددة في القانون الإندونيسي. ولكن الذي حَدث هو أن الإستجواب تَم عَن أشياء مُختلفة وبعيدة عن القضية نَفسها. فالآن إيجي يَشعُر بالظلم وبإنه يَتم تجريمه بدون وجه حَق”.

تَم اتهام إيجي بمحاولة اسقاط حكومة شرعية ونَشر أخبار كاذبة تُحدِث بلبلة في المُجتمع الإندونيسية يوم 17 أبريل 2019 في شارع كيرتانيجارا بجاكارتا الجنوبية.

تَم إبلاغ الشُرطة عَن إيجي بواسطة مؤيديين جوكوي بسبب ما قاله عن فَوز برابوو بالإنتخابات الرئاسية وعَن أنه سَوف يستخدم وسيلة الضغط الشعبي إذا خَسِر الثنائي برابوو-ساندي بسبب إخفاقات في العملية الإنتخابية.

أتُهم إيجي بإنه انتهك المادة 107 أو المادة 110 و87 أو المادة 14 الفقرة (1) و(2) أو المادة 15 مِن القانون الجنائي لدولة إندونيسيا عام 1946.

المترجم : محمد علي | المصدر: وكالة كومباران الإخبارية


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Polisi menangkap politikus PAN Eggi Sudjana terkait kasus dugaan makar. Penangkapan itu dilakukan saat Eggi tengah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sejak Senin (13/5).

Pengacara Eggi, Pitra Romadoni, mengatakan kliennya ditangkap pada Selasa (14/5) sekitar pukul 05.30 WIB dan tertuang dalam surat bernomor B/7608/V/RES.1.24/2019/Ditreskrimum.

Penangkapan tersebut, menurut Pitra, sangat janggal karena dilakukan saat kliennya memenuhi panggilan penyidik. Terlebih penangkapan itu dilakukan di ruangan penyidik.

“Terhadap hal ini, sangat janggal dan aneh sekali karena masa penangkapan di ruangan penyidik. Kalau yang namanya penangkapan kan biasanya di luar daripada ruang penyidik,” ucap Pitra di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/3).

Pitra mengatakan, Eggi akan ditahan pihak kepolisian dalam rentang waktu 1×24 jam terhitung sejak Selasa (14/5) ini.

“1×24 jam, mulai hari ini,” kata dia.

Pitra pun menyayangkan penangkapan terhadap kliennya tersebut. Sebab ia menilai penangkapan Eggi sangat politis dan merupakan bentuk kriminalisasi.

“Jadi kami merasa ini tidak adil. Kami duga ini politik, bukan hukum lagi. Kalau berbicara konteks hukum, kita berbicara pasal. Dari segi pasal saja sudah berubah dari yang dilaporkan dan dipertanyakan. Akan tetapi ini politik, klien kami merasa diberlakukan tidak adil dan merasa dikriminalisasi,” kata dia.

Dalam kasusnya, Eggi diduga melakukan tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara atau makar dan atau menyiarkan sesuatu berita yang dapat menimbulkan keonaran di masyarakat, pada 17 April 2019 di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Eggi dilaporkan oleh pendukung Jokowi terkait ucapan people power saat deklarasi kemenangan Prabowo di Kertanegara, 17 April 2019. Eggi mengatakan akan menggerakkan people power jika Prabowo-Sandi kalah karena kecurangan.

Ia disangkakan melanggar Pasal 107 KUHP dan atau Pasal 110 KUHP jo Pasal 87 KUHP dan atau Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2)  dan atau Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Penerjemah: Mohamed Ali | Sumber: kumparan.com

تعليقات
Loading...