الشرطة الوطنية الإندونيسية تعتقل 41 إرهابيا مشتبه بهم في مدينة سورابايا

Polri tangkap 41 teroris di Surabaya

0 846

جاكرتا، إندونيسيا اليوم –  اعتقلت الشرطة الوطنية الإندونيسية 41 إرهابيا مشتبه بهم يزعم أنهم مرتبطون بسلسلة من التفجيرات الانتحارية التى وقعت في عدة أماكن في مدينة سورابايا وسيدوارجو، جاوة الشرقية، في الفترة من 13-14 مايو.

“تحركنا بسرعة عقب وقوع سلسلة  التفجيرات الانتحارية في سورابايا وسيدوارجو في الفترة من 13 إلى 14 مايو الماضي”، قال قائد الشرطة الوطنية الإندونيسية، الجنرال تيتو كارنافيان، خلال كلمة ألقاها في رحلة رمضانية في مركز شرطة مدينة سورابايا، مساء الخميس.

وقد كشف عن 41 إرهابياً مشتبهاً بهم، قُتل أربعة منهم بالرصاص لمحاولتهم مقاومة السلطات أثناء اعتقالهم.

“سلم أحد الإرهابيين المشتبه به نفسه من أصل فروبولينغو إلى مركز الشرطة المحلية لأن حياته مضطربة وشعر بأنه مرصود دائما”، قال.

وحرص على التأكد من وتيرة العمل من الشرطة في التعامل مع سلسلة  التفجيرات الانتحارية التى وقعت في عدد من الأماكن في مدينة سورابايا وسيدوارجو لتوفير الأمن للجماهير.

“هناك العديد من الدروس التي يمكن استخلاصها من الهجمات الإرهابية في مدينة سورابايا وسيدوارجو. أولا، كيف كانت مدينتنا الجميلة سورابايا قبل ان تكون من الأهداف الإرهابية. ثانيا، الإرهاب حاليا يشرك العائلة، حيث تشمل الأم والأطفال”، قال.

بحسب تيتو، الدروس المستفادة من هذه الأحداث ليست مجرد مسألة كيف ينبغي أن تفكر الشرطة من أجل الكشف واعتقال الجناة، ولكن يجب أن تكون لديها استراتيجية وقائية حتى لا تحدث مرة أخرى في المستقبل.

كانت سلسلة من الهجمات الانتحارية قد هزت مدينة سورابايا في وسيداريجو نفذتها ثلاث عائلات، مما أسفر عن مقتل 13 من الجناة. وسقط 14 ضحية في هذا الحادث وبالإضافة إلى 42 آخرين يعانون من جروح.

المترجم :لالو عبد الرزاق | المحرر: طلال الشيقي | المصدر:  وكالة أنتارا


Jakarta, Indonesiaalyoum.com –  Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap 41 terduga teroris yang diduga terkait dengan serangkaian bom bunuh diri yang menyerang sejumlah tempat di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada 13 – 14 Mei lalu.

“Kami bergerak cepat pascaterjadinya serangkaian bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo pada 13 – 14 Mei lalu dan berhasil mengidentikasi para pelaku,” ujar Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat memberi sambutan dalam kegiatan Safari Ramadhan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Kamis petang.

Dia memaparkan dari 41 terduga teroris tersebut, empat orang di antaranya ditembak mati karena berupaya melawan aparat saat hendak ditangkap.

“Satu lagi terduga teroris asal Probolinggo menyerahkan diri di kepolisian resor setempat karena hidupnya tidak tenang dan merasa dikejar-kejar,” katanya.

Dia memastikan kecepatan kerja Polri dalam menangani serangkaian bom bunuh diri yang menyerang sejumlah tempat di Kota Surabaya dan Sidoarjo tersebut dilakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.

“Ada beberapa pelajaran yang kita petik dari serangan terorisme di Kota Surabaya dan Sidoarjo. Pertama, betapa kota kita yang indah seperti Surabaya ini ternyata tidak lepas dari incaran terorisme. Kedua, terorisme kini telah melibatkan keluarga, termasuk ibu dan anak-anaknya,” ucapnya.

Bagi Jenderal Tito, pelajaran yang dipetik dari peristiwa tersebut bukan cuma soal bagaimana kepolisian harus berpikir untuk bisa mengungkap dan menangkaap para pelakunya, melainkan harus punya strategi pencegahan agar ke depan tidak terjadi lagi.

Serangkaian bom bunuh diri di sejumlah tempat di Kota Surabaya dan Sidoarjo dilakukan oleh tiga keluarga, yang menewaskan 13 pelaku. 14 korban tewas dalam kejadian ini selain 42 lainnya mengalami luka-luka.

Penerjemah: Lalu Abdul Razzak | Editor: Talal alSahiqi | Sumber:  Antara

تعليقات
Loading...