وزارة الصحة: الاهتمام بالمرأة في قضايا صحية ناقص

Kemenkes: Kepedulian Perempuan terhadap Kesehatan Kurang

0 701

جاكرتا، اندونيسيا اليوم – قالت مديرة الصحة والعمل في وزارة الصحة، كارتيني روستاندي، إن الاهتمام بنساء إندونيسيا في الصحة ناقص. مع أن في الواقع، لدى النساء الإندونيسيات معرفة كافية بالصحة.

وقالت أثناء ندوة صحية بمبنى وزارة الصحة يوم الخميس (3/5) الأسبوع الماضي :”إن معرفة الرياضة مهمة للصحة ولكن لم يتم تنفيذها”.

وترى كارتيني، فإن ما يجب تشجيعه الآن هو وعي النساء وتوعيتهن بشأن الصحة لتطبيق أسلوب حياة صحية. بالإضافة إلى ذلك، فإن للنساء دوراً مهماً كمحدد ثقافة الحياة الصحية في الأسر، لا سيما الأطفال.

وأكدت بأن الأم تحدد نوعيات ما تتناولها الأسرة، فهل الأطفال يأخذون الطعام المغذي لتلبية الاحتياجات الغذائية أم لا. وتبين، بأن الأم كوالدة أيضا تكون مثالا لأولادها بأن يعيشوا على نمط حياة صحية مثل ممارسة الرياضة.

وقالت : “إذا لم تمارس الأم الرياضة، فكيف يحب الأطفال الرياضة ؟”.

اقرأ أيضا: أفضل طريقة لغسل الفواكه والخضروات

لذلك، قالت كارتيني إن وزارة الصحة تواصل تقديم المعلومات إلى النساء. ويتم نقل المعلومات من خلال المجتمعات والجمعيات من خلال الندوات والأنشطة الأخرى.

منفذ مهام المديرة العامة للصحة العامة لوزارة الصحة باتيسيلانو روبرت يوهان ينقل رسالة وزيرة الصحة نيلا مولوك حول دور الأم في تحديد ثقافة صحة الأسرة. وقال إن دور الأم المتعلقة بالثقافة الصحية في الأسرة يؤثر على جودة الموارد البشرية في المستقبل.

وأكد روبرت عند قراءة بيان نيلا في افتتاح الندوة “كموضوع للتنمية الصحية، فإن العاملات يحددن تخصيص الطعام للأسرة، وثقافة الاتصالات الأسرية، والمعلمات، والممرضات في الأسرة”.

وقالت نيلا إن الأم هي من العوامل المحددة لأنماط الاستهلاك الغذائي للأسر عن طريق اختيار وجبة خفيفة صحية ومغذية أو لا.

ووفقاً لوزيرة الصحة، فإن العاملات يتحملن مسؤولية أكبر. تسهم النساء في التنمية الاقتصادية، ولكن أيضا في نفس الوقت تخلق موارد بشرية جيدة في المستقبل.

اقرأ أيضا: إغلاق السفارة الأمريكية في إندونيسيا مؤقتا بسبب مظاهرة للدفاع عن فلسطين في موناس

يجب على العاملات توفير التعليم، وخاصة المعرفة الصحية، لأطفالهن التي تحدد الصحة الجسدية للطفل. وبالإضافة إلى ذلك، فإن النساء العاملات بوصفهن من الكائنات الصحية الضعيفة يتعرضن للاستغلال وهن عرضة للتعرض للأخطار في مكان العمل.

وقالت نيلا: “النساء العاملات لديهن فترة الحيض، والحمل، والولادة، ورضاعة طبيعية، لذا هناك حاجة إلى حماية مرافقة وحماية خاصة في القطاع الصحي”.

المترجم : أحمد شكري | المحرر : فارس البدر | المصدر : ريبوبليكا

Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi mengatakan saat ini kepedulian perempuan Indonesia terhadap kesehatan masih kurang. Padahal, para perempuan Indonesia memiliki pengetahuan tentang kesehatan yang memadai.

“Tahu olahraga itu penting untuk kesehatan, tetapi tidak dilakukan,” kata Kartini di sela-sela acara seminar kesehatan di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis (3/5) pekan lalu.

Menurut Kartini, yang perlu didorong saat ini ialah kepedulian dan kesadaran perempuan terhadap kesehatan untuk menerapkan pola hidup sehat. Terlebih lagi perempuan memiliki peran penting sebagai penentu budaya hidup sehat pada keluarga terutama anak-anak.

Seorang ibu, kata Kartini, menentukan pola konsumsi keluarga apakah anak-anaknya diberikan dengan makanan bergizi untuk pemenuhan kebutuhan gizinya atau tidak. Dia menerangkan seorang ibu sebagai orang tua juga menjadi contoh untuk anak-anaknya menjalani pola hidup sehat seperti rajin berolahraga.

“Kalau ibunya, orang tuanya tidak pernah olahraga, tidak suka olahraga, bagaimana bisa anaknya jadi suka olahraga,” kata Kartini.

Karena itu, Kartini mengatakan, Kementerian Kesehatan terus memberikan informasi kepada para perempuan. Informasi itu disampaikan melalui komunitas-komunitas dan asosiasi melalui seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya.

“Kalau ibunya, orang tuanya tidak pernah olahraga, tidak suka olahraga, bagaimana bisa anaknya jadi suka olahraga,” kata Kartini.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Pattiselano Robert Johan menyampaikan pesan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengenai peranan ibu dalam menentukan budaya kesehatan dalam keluarga. Dia mengatakan peranan seorang ibu terkait budaya kesehatan dalam keluarga akan memengaruhi kualitas sumber daya manusia ke depannya.

“Sebagai subjek pembangunan kesehatan, pekerja perempuan penentu alokasi pangan keluarga, budaya komunikasi keluarga, pendidik, dan perawat di keluarga,” kata Robert ketika membacakan pernyataan Nina pada pembukaan seminar tersebut.

Nila menyampaikan bahwa seorang ibu merupakan penentu pola konsumsi pangan keluarga dengan memilihkan penganan yang sehat dan bergizi atau tidak.

Menurut Menkes, seorang pekerja perempuan memiliki tanggung jawab lebih. Perempuan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, tetapi juga dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas di masa datang.

Pekerja perempuan harus memberikan pendidikan, terutama pengetahuan kesehatan, kepada anak-anaknya yang menentukan kesehatan fisik anak. Di samping itu pekerja perempuan sebagai objek kesehatan rentan mengalami eksploitasi dan rentan terpapar bahaya di tempat kerja.

“Pekerja perempuan ada fase haid, hamil, nifas, dan menyusui. Oleh karena itu perlu pengawalan dan perlindungan khusus di bidang kesehatan,” kata Nila.

Penerjemah : Ahmad Syukri | Editor : Fares Al Badr | Sumber : Republika

تعليقات
Loading...