إندونيسيا: إعفاء ضريبة الدخل للعمال ذوي الرواتب بين 4.8 و10 مليون روبية لتخفيف عبء ضريبة القيمة المضافة الجديدة
PPn Naik, Pemerintah Gratiskan PPH Pekerja Gaji Rp4,8 juta-Rp10 Juta
جاكرتا، إندونيسيا اليوم – أعلنت الحكومة الإندونيسية عن قرار يتضمن إعفاء ضريبة الدخل (PPh) للعمال الذين تتراوح رواتبهم بين 4.8 و10 مليون روبية إندونيسية، وذلك لتخفيف العبء عنهم نتيجة الزيادة المرتقبة في ضريبة القيمة المضافة (PPN) التي ستصل إلى 12% اعتبارًا من 1 يناير 2025.
قد يهمك أيضا: إندونيسيا تعلن رفع ضريبة القيمة المضافة إلى 12% مع إعفاء بعض السلع الأساسية من الزيادة
ويستهدف هذا الإجراء بشكل خاص العمال في الصناعات كثيفة العمالة.
أما بالنسبة لنظام ضريبة الدخل في إندونيسيا، فيتبع نظامًا تصاعديًا حسب مستوى الدخل السنوي، كما يلي:
- الدخل السنوي حتى 60 مليون روبية يخضع لضريبة قدرها 5%
- الدخل بين 60 مليون و250 مليون روبية يخضع لضريبة قدرها 15%
- الدخل بين 250 مليون و500 مليون روبية يخضع لضريبة قدرها 25%
- الدخل فوق 500 مليون وحتى 5 مليار روبية يخضع لضريبة قدرها 30%
امتنان سلطان | إندونيسيا اليوم | سي ان ان اندونيسيا
JAKARTA, INDONESIAALYOUM.COM – Pemerintah akan menggratiskan Pajak Penghasilan (PPh) pekerja bergaji Rp4,8 juta-Rp10 juta demi meringankan beban mereka dari kenaikan PPN jadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 mendatang.
“Pemerintah memberikan insentif PPH pasal 21 ditanggung oleh pemerintah, yaitu yang gajinya sampai 10 juta,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12).
Akan tetapi, Airlangga menjelaskan insentif tersebut hanya berlaku untuk para pekerja yang berada di industri padat karya.
“Jadi dari Rp4,8 juta sampai Rp10 juta, itu PPH-nya ditanggung pemerintah khusus untuk industri padat karya,” tutur dia.
Di sisi lain, Airlangga mengklaim kebijakan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memperhatikan perekonomian kelas menengah.
Pemerintah memastikan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen resmi berlaku mulai 1 Januari 2025.
Kenaikan sejalan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
“Sesuai dengan amanah undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” ujar Airlangga.
INDONESIAALYOM | CNN