indonesiaalyoum.com
إندونيسيا اليوم

الرئيس برابوو يؤكد أن خطة إجلاء الفلسطينيين ليست لإعادة توطينهم

Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

0 51

جاكرتا, إندونيسيا اليوم – شدّد الرئيس الإندونيسي برابوو سوبيانتو على أن خطة إجلاء ألف مواطن فلسطيني من قطاع غزة، ممّن أُصيبوا بسبب الهجمات العسكرية الإسرائيلية، ليست بهدف إعادة توطينهم خارج وطنهم.

إقرأ أيضا: إندونيسيا ستصدر تأشيرة جديدة للطلاب الفلسطينيين

وأوضح الرئيس أن هذه الخطة مؤقتة فقط، وإذا عادت الأوضاع في غزة إلى الاستقرار، فإن جميع الذين تم إجلاؤهم سيعودون إلى أرضهم.

وقال بعد مشاركته في منتدى أنطاليا الدبلوماسي بتركيا، يوم الجمعة (11 أبريل):
“لا، لا، لا… نحن فقط نريد المساعدة.”

جاء ذلك ردًا على سؤال أحد الصحفيين عمّا إذا كانت هذه الخطة تعني نية إندونيسيا لإعادة توطين الفلسطينيين في الخارج.

وأكد برابوو أن هذه المبادرة ما تزال في إطار التشاور مع القادة الفلسطينيين، وعدد من قادة الدول في الشرق الأوسط.

وأضاف:
“هذه مبادرة إنسانية للمساهمة في تخفيف معاناة الشعب الفلسطيني الشديدة. نحن نرغب في فعل شيء من أجلهم.”

ورغم ذلك، لم يُفصح الرئيس عن أسماء القادة الفلسطينيين الذين سيلتقي بهم، ولا عن تفاصيل الوقت والمكان. كما لم يُشارك نتائج مشاوراته مع رئيس دولة الإمارات الشيخ محمد بن زايد آل نهيان في أبو ظبي، ولا مع الرئيس التركي رجب طيب أردوغان خلال لقائهما في أنقرة وأنطاليا.

كان الرئيس قد بدأ جولة إلى خمس دول في الشرق الأوسط منذ يوم الأربعاء (9 أبريل)، لمناقشة أزمة غزة الإنسانية والتشاور حول خطة إجلاء الفلسطينيين المصابين.
وشملت الجولة كلاً من: الإمارات، تركيا، مصر، قطر، والأردن.

إقرأ أيضا: إندونيسيا ترفض بشدة مقترح ترحيل الفلسطينيين

في تصريح سابق قبل مغادرته جاكرتا، قال برابوو:
“هذا أمر معقّد وليس سهلاً، لكن التزام إندونيسيا بدعم سلامة الشعب الفلسطيني واستقلاله، يدفعنا إلى لعب دور أكثر فعالية.”

وأشار إلى أن المجتمع الدولي يتوقع من إندونيسيا – باعتبارها دولة غير منحازة وذات أكبر عدد من المسلمين في العالم – أن تكون طرفًا مقبولًا من جميع الجهات المتنازعة.

وتابع:
“هذه المكانة تضع علينا مسؤولية، ولذلك قلت إننا مستعدون للقيام بدور فعّال إذا طُلب منا ذلك، بما يتوافق مع قدراتنا.”

وحول خطة الإجلاء، أوضح برابوو أن إندونيسيا مستعدة لاستقبال حوالي 1000 فلسطيني في المرحلة الأولى، خصوصًا الجرحى، وضحايا الصدمات النفسية، والأيتام.

وقال:
“نحن مستعدون لإرسال الطائرات لإحضارهم، ونتوقع أن يكون العدد في البداية نحو ألف شخص.”

ومع ذلك، أكد أن التنفيذ الفعلي للخطة مرهون بالحصول على “الضوء الأخضر” من جميع الأطراف المعنية، وبتوفّر الشروط اللازمة.

واختتم:
“الشرط الأول هو موافقة جميع الأطراف، والثاني أنهم سيكونون هنا مؤقتًا فقط حتى يستعيدوا عافيتهم، وإذا تحسنت الأوضاع في غزة، فإنهم سيعودون إلى ديارهم. هذا هو موقف الحكومة الإندونيسية. ولهذا أحتاج إلى التشاور مع قادة المنطقة.”

وقد قدّمت إندونيسيا سابقًا مساعدات متنوعة للشعب الفلسطيني في غزة، منها الغذاء، الأدوية، المستلزمات الصحية، الملابس، والمياه النظيفة، نُقلت عبر مدينة العريش المصرية أو أُسقطت جوًا بالتعاون مع سلاح الجو الأردني.

إقرأ أيضا: الرئيس الإندونيسي يلتقي الشيخ محمد بن زايد لمناقشة الأوضاع الجيوسياسية والوضع في غزة

كما أرسلت إندونيسيا سفينة المستشفى //KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat// لتقديم العلاج للجرحى من غزة من خلال الترسو لفترة طويلة في ميناء العريش.

وأُوفد أيضًا فريق طبي من الجيش الإندونيسي للعمل في مستشفى ميداني داخل رفح بقطاع غزة، وفي مستشفى عائم تابع لدولة الإمارات في مدينة العريش المصرية.

إرني بوسبيتا ساري | إندونيسيا اليوم | أنتارا


JAKARTA, INDONESIA ALYOUM.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

“Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata dia saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4) sore waktu setempat.

Prabowo mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza.

Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

“Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” kata dia.

Namun, Prabowo tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu (9/4), di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel.

Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

Sebelumnya, Presiden menjelaskan rencana evakuasi warga Gaza itu dalam jumpa pers sebelum bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu dini hari.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” kata Prabowo.

Presiden menjelaskan rencana tersebut untuk menindaklanjuti permintaan komunitas internasional agar Indonesia perlu berperan lebih aktif, mengingat Indonesia merupakan negara non-blok dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

“Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” katanya, menegaskan.

Terkait rencana evakuasi itu, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap menampung kurang lebih 1.000 warga Palestina di Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu.

“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” katanya.

Namun, dia menekankan rencana itu hanya akan berjalan setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas terkait dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Presiden.

Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa makanan, alat-alat kesehatan, obat-obatan, pakaian, air bersih, untuk rakyat Palestina di Gaza, baik yang disalurkan melalui El Arish, Mesir, maupun yang diterjunkan langsung dari udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.

Indonesia juga telah mengirimkan kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk sandar selama beberapa bulan di El Arish dan merawat korban-korban perang dari Gaza.

Indonesia juga mengirimkan tim dokter dan tenaga kesehatan ke Rafah, Gaza, untuk memberikan layanan kesehatan di rumah sakit lapangan milik UAE, dan di rumah sakit terapung, yang juga milik UAE, di El Arish, Mesir.

Dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang saat ini bekerja merawat pasien di Gaza dan El Arish itu merupakan prajurit-prajurit TNI dari Korps Kesehatan tiga matra TNI.

Erni Puspita Sari | ANTARA

اترك رد

لن يتم نشر عنوان بريدك الإلكتروني.