قطار الحرمين السريع (الجزء الأول)

Kereta Api Cepat Haramain; Penghubung dua Kota Suci (1)

760

مكة المكرمة، إندونيسيا اليوم – في ساعتين وعشرين دقيقةً أصبح بمقدور الحاج والمعتمر أن يقطع المسافة بين مكة والمدينة مستخدمًا قطار الحرمين السريع، وهو أحد المشروعات الكبرى التي نفذتها  المملكة العربية السعودية في إطار جهود الحكومة السعودية في خدمة الحرمين الشريفين والعمل على راحة الحجاج والمعتمرين  والزائرين القادمين من مختلف البلاد الإسلامية، وقد كلَّف هذا المشروع  7.78 مليار دولار، ويخدم هذا المشروع العملاق 60 مليون مسافر سنويًّا؛ لذلك يُعتبر قطار الحرمين السريع أضخم مشاريع النقل في الشرق الأوسط .

ويبلغ طول مسار القطار 450  كيلومترًا، وهو يربط مكة المكرمة بالمدينة المنورة، ويمرُّ بجدة ومدينة الملك عبدالله الاقتصادية، كما ينتقل من مطار الملك عبدالعزيز الدولي بجدة إلى مكة المكرمة.

ويتكوَّن سرب قطار الحرمين السريع من 35  قطارا تسافر بسرعة 300  كيلومترًا في الساعة، وبذلك يختصر قطار الحرمين السريع الزمن بين مكة المكرمة والمدينة المنورة إلى ساعتين وعشرين دقيقة، أي نصف المدة الزمنية التي تستغرقها السيارة في الطريق السريع بين المدينتين، ويُسهِمُ قطار الحرمين السريع في تخفيف الضغط على الطرق السريعة، وفي ازدهار المدن التي يمر بها.

ويَهدِفُ برنامج التحول الوطني في المملكة العربية السعودية إلى زيادة عدد المعتمرين، ليبلغ عدد المعتمرين  في العام الواحد 15  مليون معتمر  بحلول عام 2020م ،  فيما تهدف رؤية 2030 إلى رفع عدد المعتمرين في العام الواحد إلى  30  مليون معتمر، وسيخدم قطار الحرمين السريع هذه الأعداد من المعتمرين في التنقُّل بين مكة المكرمة والمدينة المنورة، كما سيخدم الانتقال من مطار الملك عبدالعزيز الدولي في جدة إلى مكة المكرمة.

نظرة على تاريخ سكك الحديد في منطقة الحجاز

قطار الحرمين السريع أعاد إلى الأذهان مشروع سكة حديد الحجاز التي بنيت في عهد الدولة العثمانية, ففي عام 1921م  تم الاحتفال بوصول أول قطار من دمشق حيث تبدأ رحلة القطار مرورا بعَمَّان في الأردن ثم تبوك فمدائن صالح والعلا إلى المدينة المنورة في المملكة العربية السعودية التي هي آخر محطة لهذا القطار، ويبلغ طول سكة حديد الحجاز القديمة 1320  كيلومترًا.

وقطار الحرمين السريع الذي أنشأته المملكة العربية السعودية هو أول مشروع نقلٍ عملاقٍ يخدمُ المنطقةَ التي بين الحرمين الشريفين, وهو مشروعٌ يحقق تَطلُّعات المعتمرين والحجاج في زيارة المقدسات بسهولة ويسر.

واليوم يستطيع زائر المدينةِ المنورةِ زيارةَ متحف سكة حديد الحجاز الذي يقع في ميدان باب العنبرية  المطل على شارع عمر بن الخطاب, ويركز المتحف على عرض تاريخ سكة حديد الحجاز التي بنيت في عهد عبدالحميد الثاني،  وقد تم جمع عدة عربات ومحركات من مناطق ومحطات أخرى على السكة، وأُعيد ترميم إحدى العربات، فأصبح باستطاعتها الحركة على سكة المتحف.

و يحتوى المتحف أيضا على أواني فخارية، وأدوات القهوة، ومجموعة من العملات الورقية، وبعض  الأسلحة القديمة، ومجموعة من الصور الفوتوغرافية القديمة للمدينة المنورة يعود تاريخها إلى العام 1880م، ويستخدم المتحف أيضا لإقامة بعض المهرجانات الثقافية.

منقول عن التقرير الذي أعده مركز البحوث والتواصل المعرفي


Riyad, Indonesiaalyoum.com – Hanya dalam waktu dua jam dua puluh menit, jamaah haji dan umrah kini bisa menempuh jarak antara Makkah dan Madinah dengan menggunakan Kereta Api Cepat Al-Haramain. Ini adalah salah satu proyek besar yang dijalankan oleh Kerajaan Arab Saudi dalam rangka upaya pemerintah Arab Saudi untuk melayani dua Tanah Suci dan bekerja demi kenyamanan jamaah haji dan umrah yang berkunjung dan datang dari berbagai negara. Proyek raksasa ini bernilai 7,78 miliar dolar dan akan melayani 60 juta jamaah setiap tahun. Oleh karena itu, Kereta Api Cepat Al-Haramain dinilai sebagai salah satu proyek transportasi terbesar di Timur Tengah.

Dengan panjang rel mencapai 450 kilometer, kereta api cepat tersebut menghubungkan Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Selain itu, kereta ini juga melewati Jeddah dan Economic City King Abdullah. Kereta api cepat ini bergerak dari Bandara Internasional Malik Abdul Aziz di Jeddah menuju Makkah Al-Mukarramah.

Skuadron Kereta Api Cepat Al-Haramain itu terdiri dari 35 gerbong yang bergerak dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Dengan kecepatan tersebut, Kereta Api Cepat Al-Haramain mampu memangkas waktu perjalanan antara Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah menjadi dua jam dua puluh menit saja. Dengan kata lain, separoh dari durasi waktu yang diperlukan oleh mobil di jalan raya antara kedua kota tersebut. Selain itu, keberadaan Kereta Api Cepat Al-Haramain juga ikut berkontrubusi dalam mengurangi beban di atas jalan raya dan meningkatkan kesejahteraan kota-kota yang dilewatinya.

Program Transformasi Nasional di Kerajaan Arab Saudi sesungguhnya bertujuan untuk meningkatkan jumlah jamaah umrah, agar jumlah jamaah umrah per tahun menjadi 15 juta orang pada tahun 2020. Sedangkan visi tahun 2030 bertujuan untuk meningkatkan jumlah jamaah umrah menjadi 30 juta orang per tahun. Kereta Api Cepat Al-Haramain ini akan melayani perjalanan jamaah umrah antara Makkah dan Madinah, di samping akan melayani transportasi jamaah dari Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah ke Makkah.

Sejarah Kereta Api di Kawasan Hijaz

Kereta Api Cepat Al-Haramain itu mengingatkan kita pada proyek kereta api Hijaz yang dibangun pada masa Khalifah Utsmaniyyah. Pada tahun 1921, dirayakanlah kereta api pertama yang sampai dari Damaskus, di mana perjalanan kereta api ketika itu dimulai melalui Amman di Yordania, kemudian Tabuk, Madaneh Saleh, Ala, hingga ke Madinah di Arab Saudi yang merupakan stasiun terakhir kereta tersebut. Panjang rel kereta api Hijaz lama ini mencapai 1320 kilometer.

Kereta Api Cepat Al-Haramain yang dibangun oleh Kerajaan Arab Saudi ini adalah proyek transportasi raksasa pertama yang melayani wilayah dua kota suci. Sebuah proyek yang mewujudkan aspirasi jamaah umrah dan haji agar dapat mengunjungi tempat-tempat suci dengan mudah.

Hari ini, para peziarah ke Madinah dapat mengunjungi Hejaz Railway Museum, yang terletak di Bab Al-Anbariyah Square yang menghadap ke Jalan Umar Bin Al-Khaththab. Museum ini memuat sejarah kereta api Hijaz yang dibangun pada masa pemerintahan Abdul Hamid II. Beberapa gerbong dan mesin dikumpulkan dari berbagai kawasan dan stasiun lain, kemudian salah satu gerbong diperbaiki, sehingga semuanya bisa dipindahkan ke museum.

Selain itu, museum tersebut juga berisi alat-alat dari tembikar, alat-alat produksi kopi, kumpulan mata uang kertas, sejumlah senjata kuno, dan koleksi foto-foto lama dari kota Madinah Al-Munawwarah dengan tahun 1880. Di samping itu, museum ini juga digunakan untuk menggelar beberapa festival kebudayaan.

Stasiun Kereta Api Cepat Al-Haramain

Rel kereta api cepat ini mencakup lima stasiun penumpang, yang dimulai dari Makkah Al-Mukarramah, lalu melewati stasiun kedua di kota Jeddah, stasiun ketiga di Economic City King Abdullah, stasiun keempat yang terletak di Madinah, dan stasiun kelima yang mengangkut penumpang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah menuju Makkah. Kereta Api Cepat Al-Haramain ini mampu memangkas jarak antara Makkah dan Madinah menjadi kurang dari 150 menit, dari sebelumnya yang mencapai lebih dari empat jam. Sedangkan skuadron kereta yang mengangkut jamaah haji dan umrah dari stasiun ke stasiun ini terdiri dari 35 gerbong, di mana masing-masing gerbong terdiri dari 417 kursi.

Selain itu, stasiun kereta api cepat di kota Jeddah, Makkah Al-Mukarramah, dan Madinah Al-Munawwarah ini tampak sebagai sebuah seni arsitektur luar biasa dan menarik perhatian. Stasiun Makkah yang terletak di Distrik Ar-Rushaifah luasnya mencapai 447.600 meter persegi, sedangkan stasiun Jeddah yang berada di Distrik As-Salmaniyyah luasnya 461.000 meter persegi, sementara stasiun Madinah yang terletak di Distrik Al-Hadhra’ memiliki luas 172.000 meter persegi.

Sumber: Buku Kereta Ekspres Haramain yang diterbitkan oleh CRIC (Center for Research & Intercommunication Knowledge)
تعليقات
Loading...