خريطة واحدة تسهل المستثمرين للاستثمار في إندونيسيا
Kebijakan Satu Peta Diklaim Bisa Permudah Investor Tanamkan Modal di RI
جاكرتا، إندونيسييا اليوم – قالت وزارة التنسيق قسم الاقتصاد أن قرار خريطة واحدة ستسهل للاستثمار رغم انهلا يزال يطبق قرار خريطة واحدة على مقياس 1:50.000 لم يكن على مقياس 1:5.000.
“حاليا، لم تشمل هذه الخريطة 1:5.000 فإننا مازلنا نستخدم مقياس 1:50.000. وذلك لأن التكنولوجيا التي لدينا اليوم لم تدعم هذا الحجم،” قال ذلك مساعد نائب وزارة التنسيق المكاني والمنطقة الاستراتيجية للشؤون الاقتصادية، دودي سلامت رياضي في جاكرتا الاثنين (16/7).
سيتم استهداف القطاعات واسعة النطاق على مقياس 1:50.000. وهي قطاعات التعدين والمزارع. “سنستهدف المستثمرين خاصة على نطاق واسع مثل التعدين، والزراعة، واحتياجات البنية التحتية.
أما الآن، فإن الحكومة تركز على خطة التفاصيل المكانية، ومن ثم تقديم صورة واضحة من حيث التخطيط المكاني.
وقال: “هناك الآن 40 مسجل تنظيم خطة التفاصيل المكانية. تدفع الحكومة لتسريع خطة التفاصيل المكانية وذلك لأنها من واجبات الحكومة المحلية، لكن الحكومة المركزية فقط تعطي المرافق في شكل مساعدة تقنية”.
تحقيقا لذلك، سوف يكون هناك تعاون مع وكالة المعلومات الجغرافية. “لذلك، نطلب من وكالة المعلومات الجغرافية تقديم خرائط مرئية من الأرض 1:5.000، بعد ذلك يمكننا أن نطبق خطة التفاصيل المكانية. وأما بالنسبة للترتيب والمرافقة فإنها مهمة وزارة الشؤون الزراعية والمكانية ” كما أكد.
المترجم: أحمد شكري | المحرر: طلال الشيقي | المصدر: ميرديكا
Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim bahwa Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) akan memberikan kemudahan investor untuk berinvestasi sesuai minat mereka masing-masing. Namun, untuk saat ini One Map Policy baru bisa diberlakukan pada skala 1:50.000 belum pada skala 1:5.000.
“Untuk sementara, One Map Policy belum bicara tataran 1:5.000, sekarang 1:50.000 dulu. Teknologi kita masih belum support untuk skala lebih intens itu,” tutur Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dodi Slamet Riyadi di Jakarta, Senin (16/7)
Sektor-sektor dalam skala besar akan menjadi target dalam skala 1:50.000 ini. Mereka adalah sektor pertambangan dan juga perkebunan. “Kita akan bidik investor terutama untuk yang skalanya besar seperti pertambangan, perkebunan, dan kebutuhan infrastruktur.
Untuk saat ini, pemerintah tengah fokus mendorong Rencana Detail Penataan Ruang (RDTR) untuk kemudian memberikan kejelasan gambaran dalam hal penataan ruang.
“Sekarang ada 40 Perda RDTR yang terdaftar. Sekarang pemerintah sedang mendorong untuk percepatan RDTR karena ini kewajiban Pemda, pemerintah pusat hanya memberikan fasilitas berupa bimbingan teknis,” ungkapnya.
Mewujudkan ini, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG). “Untuk itu, kita minta temen-temen BIG sediakan peta rupa bumi 1:5.000, baru nanti bisa diisi dengan RDTR. Sedangkan kewajiban menyusun dan mengawal ini dari Kementerian ATR,” tandas dia.
Penerjemah: Ahmad Syukri | Editor: Talal Al-Shaiqi | Sumber: Merdeka