إندونيسيا بلد غني بالمعادن: كنز طبيعي هائل

إندونيسيا تمتلك 42% من احتياطيات النيكل في العالم وتنتج 50% من الإنتاج العالمي، مما يجعلها الأولى عالميًا في هذا القطاع. النيكل معدن أساسي يُستخدم في صناعة الفولاذ المقاوم للصدأ والبطاريات الكهربائية عالية الجودة.

تحتل إندونيسيا المرتبة الأولى عالميًا في احتياطي القصدير، كما تأتي في المرتبة الثالثة عالميًا في الإنتاج. تمتلك البلاد 18% من الاحتياطي العالمي و24.3% من الإنتاج العالمي. وتسعى الحكومة حاليًا إلى تعزيز عملية التصنيع المحلي (التكرير والتصنيع) لزيادة القيمة الاقتصادية لهذا المعدن.

إندونيسيا تحتل المرتبة الرابعة عالميًا في احتياطي البوكسيت، والمرتبة السادسة في الإنتاج العالمي. ويمثل البوكسيت 8.8% من الاحتياطي العالمي و5% من الإنتاج العالمي، وهو المادة الخام الرئيسية لإنتاج الألمنيوم، بالإضافة إلى استخدامه في صناعة الحبر والتغليف الغذائي.

إندونيسيا من الدول الغنية بالذهب، حيث تحتل المركز السادس عالميًا في الاحتياطي والثامن في الإنتاج. وفقًا للبيانات الرسمية، تحتوي البلاد على 4.4% من احتياطي الذهب العالمي، وتنتج 3.6% من الإنتاج العالمي، مما يعزز دورها في دعم الاقتصاد المحلي.

يعد النحاس من المعادن الاستراتيجية التي تمتلكها إندونيسيا بوفرة، حيث تحتل المركز التاسع عالميًا في الاحتياطي والسابع في الإنتاج. تعمل الحكومة حاليًا على بناء مصانع صهر النحاس لزيادة قيمته الاقتصادية ودعمه لصناعات التكنولوجيا المتقدمة.

إقرأ أيضا: بابوا تمتلك أكبر وأندر منطقة محمية في جنوب شرق آسيا

مع هذه الثروات المعدنية الهائلة، من الضروري أن تتبنى الجهات المعنية سياسات حكيمة ومستدامة لإدارة الموارد الطبيعية. فإذا استُخدمت هذه الثروات بشكل مسؤول، ستعود بالنفع الكبير على المجتمع الإندونيسي، وستسهم في تحقيق نهضة اقتصادية شاملة.

إرني بوسبيتا ساري | إندونيسيا اليوم | GNFI

JAKARTA, INDONESIA ALYOUM.COM – Indonesia dianugerahi dengan kekayaan alam yang luar biasa. Letak geografisnya yang strategis, ditambah iklimnya yang cenderung hangat membuat negeri ini diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah.

Indonesia berada di wilayah pertemuan lempeng tektonik. Hal ini membuat kondisi geologis dan geomorfologis Indonesia menjadi sangat kaya akan mineral dan bahan tambang.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.132.K/GL.01/MEM.G/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional Tahun 2023, menyebutkan bahwa berbagai daerah memiliki cadangan mineral dan batu bara yang besar.

Dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, setiap wilayah memiliki karakteristik alam yang unik, di mana banyak terkandung mineral yang luar biasa di dalamnya. Berbagai jenis mineral dan logam, baik ringan maupun langka, mineral bukan logam, batu-batuan, dan sejenisnya dapat ditemukan di Indonesia.

Bahkan, pada Januari 2024 lalu, Badan Geologi berhasil mengidentifikasi sebaran 47 mineral kritis di beberapa titik di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek, Kasonga, dan Mamuju. Daerah-daerah itu diklaim memiliki kadar lithium dan boron yang menjanjikan.

Sebagai informasi, boron merupakan salah satu komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan sumber energi alternatif untuk kendaraan listrik. Jika dimanfaatkan dengan baik, tentu saja akan membantu perekonomian Indonesia. Potensi Mineral di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian ESDM per Oktober 2024, berikut beberapa komoditas mineral dengan cadangan sangat besar di Indonesia:

Nikel

Cadangan dan produksi nikel Indonesia diklaim menjadi yang paling besar di dunia. Dijelaskan bahwa Indonesia mempunyai 42 persen cadangan nikel dan menguasai 50 persen produksi. Nikel merupakan mineral yang dapat menghasilkan bahan-bahan penting, seperti stainless steel dan bahan baku untuk baterai listrik berkualitas tinggi.

Timah

Sama seperti nikel, jumlah timah yang sangat banyak mengantarkan Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara dengan cadangan timah terbesar di dunia. Selain itu, dalam hal produksi timah, Indonesia berada si posisi ketiga dunia. Negeri nan indah ini setidaknya menyimpan 18 persen cadangan dunia dan 24,3 persen produksi. Saat ini, Indonesia sedang gencar mendorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah mineral tersebut. Bauksit

Kementerian ESDM mengklaim bahwa cadangan bauksit di Indonesia menempati posisi empat dunia. Sementara itu, untuk produksi, Indonesia berada di posisi ke-6.

Kawan GNFI, Nusantara menguasai 8,8 persen cadangan dan 5 persen produksi di dunia. Bauksit merupakan bahan utama untuk pembuatan aluminium, tinta cetak, hingga kemasan makanan.

Emas

Bukan menjadi rahasia lagi jika Indonesia mempunyai cadangan emas yang sangat besar. Melalui data ESDM, disebut jika potensi emas Indonesia berada di posisi ke-6 global dan produksinya ada di posisi ke-8 dunia.

4,4 persen cadangan emas dunia dapat ditemukan di Indonesia, loh, Kawan. Indonesia juga menguasai kurang lebih 3,6 persen produksi emas dunia. Jumlahnya yang sangat besar ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Tembaga

Sama dengan bahan mineral yang lain, tembaga menjadi salah satu jenis mineral paling menjanjikan yang dimiliki Indonesia. Berada di posisi 9 untuk cadangan emas dan peringkat 7 untuk produksi global, tembaga menjadi komoditas menjanjikan yang dapat menaikkan ekonomi Indonesia.

Kawan, saat ini pemerintah sedang mendorong pembangunan smelter untuk meningkatkan nilai tambah di mata dunia. Tembaga juga menjadi bahan penting untuk mendukung teknologi.

Dengan jumlah kekayaan mineral yang sangat besar, sudah menjadi kewajiban seluruh pihak terkait untuk mengelola kekayaan alam tersebut dengan bijak. Jika dikelola dengan bijak, masyarakat akan ikut menikmati hasilnya.

Erni Puspita Sari | GNFI