البنك الدولي :ارتفاع الاستهلاك الخاص في إندونيسيا إلى 5.3 في المائة
Bank Dunia: Konsumsi swasta Indonesia menguat jadi 5,3 persen
جاكرتا، إندونيسيا اليوم – ارتفع استهلاك إندونيسيا الخاص إلى 5.3 في المائة في الربع الأول من عام 2019 من 5.2 في المائة في الربع الأخير من عام 2018 ، وفقًا للبنك الدولي، حسبما ذكرت وكالة الأنباء أنتارا.
وقال فريدريكو جيل ساندر ، كبير الاقتصاديين بالبنك الدولي لإندونيسيا ، خلال إطلاق نسخة يونيو 2019 من مجلة إندونيسيا الاقتصادية الفصلية في جاكرتا يوم الإثنين: “من المتوقع أن تستمر الزيادة الكافية المعتدلة في الاستهلاك الخاص”.
وقال ساندر إن النمو كان مدفوعًا بارتفاع ملحوظ في ميزانية استهلاك الأحزاب السياسية ، التي نمت بنسبة 16.3 في المائة في الربع الأول مقارنة بـ 10.8 في المائة في الربع الأخير من عام 2018.
ومع ذلك ، تباطأ استهلاك الأسر إلى 5.0 في المائة من 5.1 في المائة بسبب انخفاض الاستهلاك في قطاع الخدمات ، بما في ذلك النقل والاتصالات والمطاعم والفنادق.
وقال إنه من بين الاستهلاك الأسري ، ساهم استهلاك الأغذية والمشروبات في نمو الاستهلاك الخاص.
وفي الوقت نفسه ، ارتفع الاستهلاك في قطاع الصحة والتعليم بأسرع وتيرة.
وقال ساندر كذلك إن نمو مبيعات التجزئة ، التي تضاعفت تقريبا إلى 8.8 في المئة في الربع الأول من عام 2019 ، كان أيضا بمثابة مؤشر شهري للاستهلاك الخاص القوي.
كما ارتفعت مبيعات الدراجات النارية بشكل كبير إلى 16.1 بالمائة في الربع الأول من عام 2019 من 7.6 بالمائة في الربع السابق.
ومع ذلك ، أظهرت ثقة المستهلك الإندونيسي ، التي ظلت ثابتة في الربع الأول من عام 2019 ، علامات على الزيادة في أبريل ومايو. وقال إن هذا يمكن ملاحظته من الزيادة في الاستهلاك الخاص ، والتي استمرت في الربع الثاني.
إندونيسيا اليوم | متابعات/أنتارا/معراج
Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Bank Dunia mencatat bahwa pertumbuhan konsumsi swasta Indonesia meningkat menjadi 5,3 persen di kuartal pertama 2019 dibandingkan 5,2 persen di kuartal keempat 2018.
“Peningkatan cukup sedang pada konsumsi swasta diperkirakan akan terus berlanjut,” kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Frederico Gil Sander, dalam pemaparannya di acara peluncuran The June 2019 edition of the Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin.
Sander menyatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh kenaikan cukup tajam pada belanja konsumsi partai politik, yang tumbuh sebesar 16,9 persen di kuartal pertama, dibandingkan 10,8 persen di kuartal keempat 2018.
Namun demikian, ia mencatat adanya perlambatan pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi 5,0 persen dari 5,1 persen di kuartal sebelumnya.
Melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu disebabkan karena menurunnya tingkat konsumsi di sektor jasa, di antaranya transportasi dan komunikasi serta konsumsi restoran dan hotel.
Di antara konsumsi rumah tangga tersebut, konsumsi makanan dan minuman sekali lagi memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan konsumsi swasta.
Sementara konsumsi di sektor kesehatan dan pendidikan meningkat pada laju tercepatnya.
Lebih lanjut, Sander juga menyebutkan bahwa pertumbuhan penjualan retail, yang hampir dua kali lipat menjadi 8,8 persen di kuartal pertama, juga menjadi indikator bulanan menguatnya konsumsi swasta.
Selain itu, penjualan sepeda motor juga meningkat secara signifikan menjadi 16,1 persen di kuartal pertama 2019, dibandingkan 7,6 persen di kuartal sebelumnya.
Namun demikian, kepercayaan konsumen di Indonesia, kata Sander, tercatat datar di kuartal pertama, tetapi ada indikasi kenaikan pada April dan Mei, yang terlihat dari peningkatan konsumsi swasta yang terus berlanjut di kuartal kedua.
Sumber: Antara