الكشف عن موقع مشروع مصفاة النفط الضخمة في إندونيسيا
Ini Bocoran Lokasi Proyek Kilang Minyak Raksasa RI
وأشار الوزير إلى أن الهدف من بناء هذه المصفاة العملاقة هو تقليل اعتماد إندونيسيا على استيراد الوقود النفطي //BBM//. وقال في تصريح له من مقر وزارة الطاقة والموارد المعدنية في جاكرتا، يوم الجمعة (7/3/2025): “اختيار سومطرة كموقع للمشروع جاء بناءً على دراسة الجدوى الاقتصادية.”
وكان باهليل قد صرّح سابقًا بأن هذا المشروع يتماشى مع سياسة الرئيس برابوو، الذي يسعى إلى تعزيز قطاع التكرير كجزء من استراتيجيته لتحقيق أمن الطاقة في البلاد.
وقال الوزير في بيان مكتوب يوم الثلاثاء (4/3): “نحن نعمل على بناء مصفاة جديدة بسعة تصل إلى 500 ألف برميل يوميًا، ما يجعلها واحدة من أكبر المصافي في البلاد، وهدفنا الرئيسي هو تعزيز أمن الطاقة في إندونيسيا.”
تم تصميم المصفاة لمعالجة النفط الخام المحلي والمستورد على حد سواء، ومن المتوقع أن تنتج ما يصل إلى 531,500 برميل يوميًا من المنتجات النفطية، بما في ذلك الوقود النفطي.
وأوضح باهليل أن تنفيذ هذا المشروع يتطلب استثمارات ضخمة تصل إلى 12.5 مليار دولار أمريكي، لكنه سيقلل بشكل كبير من اعتماد البلاد على واردات النفط، مما يساهم في تحقيق توفيرات مالية تصل إلى 182.5 مليون برميل سنويًا، أي ما يعادل 16.7 مليار دولار أمريكي.
إقرأ أيضا: انكماش الواردات بنسبة 15,18% في يناير 2025
كما أن بناء المصفاة سيوفر فرص عمل واسعة، حيث من المتوقع أن يستوعب المشروع 63,000 وظيفة مباشرة و315,000 وظيفة غير مباشرة، مما يعزز النمو الاقتصادي في المنطقة.
JAKARTA, INDONESIA ALYOUM.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membcorkan lokasi pembangunan kilang minyak jumbo berkapasitas 500 ribu barel per hari. Bahlil mengatakan, kilang minyak berkapasitas jumbo ini akan dibangun di wilayah Sumatera.
Meski begitu ia belum menjelaskan lebih detail soal letak pasti pembangunannya. Ia hanya mengatakan pemilihan lokasi di Sumatera lantaran mempertimbangkan aspek bisnis.
Ia mengatakan, pembangunan kilang jumbo ini agar Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM). “(Pembangunan Kilang) Di Sumatera itu ada pertimbangan bisnis lah ya,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
Sebelumnya, Bahlil mengatakan rencana pembangunan ini sejalan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong hilirisasi sebagai strategi utama memperkuat ketahanan energi.
“Kita juga akan membangun refinery (kilang minyak) yang Insya Allah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik,” ujar Bahlil Dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3). Kilang minyak ini dirancang dengan kapasitas 500 ribu barel per hari dan mampu mengolah minyak mentah dalam negeri maupun impor. Nantinya, kilang ini diproyeksikan untuk memproduksi minyak bumi, termasuk BBM, hingga 531.500 barel per hari.
Bahlil menjelaskan realisasi proyek pembangunan kilang ini membutuhkan dana investasi mencapai US$ 12,5 miliar. Namun, proyek ini diyakini dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan hemat hingga 182,5 juta barel minyak per tahun atau setara US$ 16,7 miliar.
Pembangunan kilang ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja yang mampu menyerap 63.000 tenaga kerja langsung dan 315.000 tenaga kerja tidak langsung.
Erni Puspita Sari | Detik