استمرار الاحتجاجات على خطة التقشف في الأردن

Protes Langkah Penghematan di Yordania Terus Berlanjut

0 847

الأردن، إندونيسيا اليوم – تستمر الاحتجاجات المناهضة للحكومة في الأردن يوم الثلاثاء على الرغم من استقالة رئيس الوزراء بسبب الاحتجاجات على التقشف.

وقد تظاهر عدة آلاف من الأردنيين في مكتب رئيس الوزراء هاني الملكي الليلة الماضية حتى صباح الثلاثاء مطالبين الحكومة بوقف رفع الأسعار وخطط رفع الضرائب التي يقول المتظاهرون إنها تستهدف في الغالب الفقراء والطبقة المتوسطة.

قدم ملكي استقالته إلى الملك عبد الله يوم الاثنين (4/6).

واشتبكت شرطة مكافحة الشغب مع المتظاهرين ليلة الأحد (2/6) وأطلقت عدة طلقات غازية مسيلة للدموع لطردهم من مكتب رئيس الوزراء.  وصاح المتظاهرون بشعارات “الشعب يريد تغيير الحكومة”.

في وقت سابق من يوم السبت (2/6) ، التقى الملك عبد الله مع ملكي ووزراء الحكومة وكبار المسؤولين الأمنيين. ونقلت وكالة الأنباء الرسمية)بترا) عن الملك قوله إن على الأردنيين ألا يتحملوا عبء الإصلاح المالي وحده.

الملك عبد الله هو صانع القرار النهائي، لكن غضب الناس موجه عادة إلى الحكومة التي يرأسها رئيس وزراء عيّنه بنفسه.

وطلب المقرضون الدوليون إجراء إصلاحات اقتصادية لخفض الدين الأردني، نتيجة للتباطؤ الاقتصادي بسبب الاضطرابات في المنطقة.

المترجم: أحمد شكري | المحرر: فارس البدر | المصدر: فوواإندونيسيا


Yordania, Indonesiaalyoum.com– Protes anti-pemerintah berlanjut di Yordania, Selasa (5/6) meskipun perdana menteri negara itu, yang mendorong langkah-langkah penghematan, telah mengundurkan diri.

Beberapa ribu warga Yordania berjalan menuju kantor Perdana Menteri Hani Mulki semalam sampai Selasa pagi, menuntut pemerintah menghentikan kenaikan harga dan rencana kenaikan pajak yang menurut para kritikus sebagian besar menarget warga miskin dan kelas menengah.

Mulki mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Abdullah pada hari Senin (4/6).

Polisi anti huru-hara bentrok dengan para demonstran Sabtu malam (2/6) dan melepaskan beberapa tembakan gas air mata untuk mengusir mereka dari kantor perdana menteri. Para pengunjuk rasa meneriakkan kata-kata, “Rakyat ingin menggulingkan pemerintah.”

Sebelumnya, Sabtu (2/6), Raja Abdullah bertemu dengan Mulki, para menteri kabinet dan pejabat keamanan senior. Kantor berita negara Petra mengutip raja yang mengatakan warga Yordania tidak harus menanggung beban reformasi keuangan sendirian.

Raja Abdullah adalah pembuat keputusan tertinggi, tetapi kemarahan rakyat biasanya diarahkan pada pemerintah yang dipimpin oleh seorang perdana menteri yang ditunjuknya.

Para pemberi pinjaman internasional telah mendorong reformasi ekonomi untuk mengurangi utang Yordania, sebagai akibat dari lesunya ekonomi karena gejolak di kawasan itu.

Penerjemah: Ahmad Syukri | Editor: Fares Al Badr | Sumber: Voaindonesia

تعليقات
Loading...