الشُرطة الإندونيسية تفرض عقوبات عَلى مُتسخدمي السكوتر الكهربائي

Polisi Tindak Pengguna Skuter Listrik Per 25 November 2019

333

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – أعلَن، يوسف -المسؤول عَن إدارة المرور بشرطة مترو جايا-، أن الإدارة سَوف تتخذ إجراءات صارِمة ضِد مُستخدمين الدراجات الكهربائية -سكوتر- التي تُستخدم في الشوارِع الرئيسية بداية مِن 25 نوفمبر 2019. سَوف تتنوع العقوبات، وقَد تَصِل إلى مُصادرة الدراجة.

قَال يوسف في لقاء عُقد معه في سينايان بجاكارتا، يَوم الجمعة (22/11): “ناقشنا أمر إستخدام الدراجات الكهربائية. وقررنا حَظر إستخدامِها في الشوارِع الرئيسية بداية مِن 25 نوفمبر. وسَوف تَكون مسموحة في بَعض الأماكن فقط”.

سَوف يُسمَح بإستخدام تِلك الدراجات في المناطِق التي بِها ستاد عَلى سبيل المثال، أو في المراكز التُجارية، أو المطارات، أو في أي مكان لا يُزعج بَاقي مُستخدمين الطريق.

أكَّد يوسف عَلى أن هذا القرار، سَوف يُطبق عَلى مَن يَمتلكون دراجات كهربائية بشكل شخصي. أو عَلى مَن يستأجرها مِن التطبيقات.

حيث قال: “سَوف نُطبِق عقوبات ماديّة عَلى مَن يَستخدمِهم في الشوارع الرئيسية”.

أضاف يوسف على أن العقوبات تَشمل مَن يستخدم الدراجات الكهربائية على الرصيف أو في ممر الدراجات. حيث أن الرصيف للمشاة، وطَريق الدراجات، للدراجات العادية، ليس الكهربائية.

وفي الوَقت نفسه، تتعاون الحكومة المحلية لجاكارتا مَع شُرطة مترو جايا عَلى إعداد اللوائِح والقوانين الخاصة بهذا الأمر. وأضاف يوسف: “نَقوم الآن بإعداد اللوائح. وننتظر أن تُطبَع ويُصدّق عليها. ويَجب عَلى مشغلو التطبيقات تنفيذِها”.

 

المترجم : محمد علي | المصدر: وكالة ريبوبليكا الإخبارية


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menindak pengguna skuter -listrik”>skuter listrik yang beroperasi di jalan raya mulai Senin, 25 November 2019. Penindakan akan dilakukan dengan menerapkan sanksi berupa teguran hingga penilangan dengan menyita skuter listrik yang digunakan.

“Berkaitan dengan masalah penggunaan skuter listrik ini, sesuai dengan kesepakatan kita dan hasil koordinasi, untuk pelaksanaannya tidak diperbolehkan untuk di jalan raya mulai 25 November 2019. Jadi hanya di kawasan tertentu,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Senayan, Jumat, (22/11).

Ia menambahkan skuter listrik dapat beroperasi di kawasan GBK atau bisa di pusat perbelanjaan. Bisa juga digunakan di bandara atau di tempat lain yang tidak mengganggu terhadap pengguna jalan lain.

Peraturan tersebut, kata Yusuf, berlaku bagi pengguna skuter listrik baik yang memiliki secara pribadi atau menyewa dari aplikasi. “Bagi yang melanggar atau tetap menggunakan skuter listrik di jalan raya akan kita tindak dengan diberikan sanksi,” kata Yusuf.

Ia juga menegaskan penindakan akan dilakukan pada pengguna skuter listrik yang melintas di trotoar dan jalur sepeda. “Sebab trototar itu penggunanya untuk pejalan kaki. Trotoar itu adalah pejalan kaki. Selain pejalan kaki, akan kami tindak. Jalur sepeda juga, kan sudah jelas. Sebab skuter listrik bukan sepeda. Kalau masuk ya kita lakukan tindakan juga,” kata Yusuf.

Sementara, kepala Dishub DKI Syafrin mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyusunan regulasi dan dalam penyiapan regulasi untuk skuter listrik ini. “Kami bersama-sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya, itu sudah sepakat bahwa sambil menunggu terbitnya regulasi, ada beberapa hal yang harus ditaati oleh operator skuter listrik,” katanya.

Penerjemah: Mohamed Ali | Sumber: nasional.republika.co.id

تعليقات
Loading...