[REQ_ERR: OPERATION_TIMEDOUT] [KTrafficClient] Something is wrong. Enable debug mode to see the reason. تضرر مئات المنازل جراء فيضان بشرق جاوا - indonesiaalyoum.com

تضرر مئات المنازل جراء فيضان بشرق جاوا

Ratusan Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang Banyuwangi

0 804

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – قريتي سنغوروجوه و سونغجون بمقاطعة بانيوانغي ـ جاوا الشرقية، تعرضتا لفيضان أدى لتخريب مئات المنازل. الفيضان جاء نتيجة للأمطار الغزيرة التي هطلت على جبل راونغ.

قال سوتوبو بورو نوجروهو ـ رئيس مركز البيانات و المعلومات و العلاقات العامة بالهيئة الوطنية لإدارة الكوارث ـ عبر حسابه الرسمي على تويتر، الجمعة 22/6: ” الفيضان في بانيوانغي تسبب في اختفاء شخص واحد، ولا تزال إجراءات الطوارئ يتم تطبيقها.”

كما أوضح سوتوبو أن الفيضان تسبب في قطع الطريق بين منطقتي جيمبر ـ بانيوانغي، و الذي يمر عبر سنغوروجوه.

أضاف سوتوبو: “الفيضان الذي ضرب المناطق السكنية كان ارتفاعه 1.5 متر.

و حتى الآن لا تزال فرق الاستجابة للكوارث و الفرق الأخرى تساعد في مكان الحادث، ولا تزال عملية جمع المعلومات جارية.”

بينما فصل رئيس قسم الطوارئ في هيئة إدارة الكوارث ببانيوانغي إيكا محرم أن عدد 11 بيت قد تهدم جراء الفيضان.

كما أضاف أن ارتفاع الطين الذي طمر بيوت المواطنين بلغ مترًا، كما أن الضرر الذي لحق بالبنى التحتية مثل الجسور كبير.

صرح إيكا: “نحن ما زلنا نجمع المعلومات عن الأضرار التي خلفها الفيضان.”

في حين أن عدد المتضررين من الفيضان بلغ 300 شخص، حسب إيكا.

و كانت الهيئة الوطنية لإدارة الكوارث قد توقعت حدوث الفيضان بسبب معدل هطول الأمطار المرتفع، لتتخذ بعض الإجراءات الاحترازية لتقليل الخسائر،كما قدمت النصائح للمواطنين بالمناطق المتوقع تعرضها للفيضان.

بينما قال حاكم قرية سونغجون، واجيانتو أن الفيضان الذي تعرضت له قريته يعتبر هو الفيضان الثاني من نوعه، حيث كان الفيضان الأول يوم 15 مايو 2018.

صرح واجيانتو: “الفيضان الذي غمر قريتنا الجمعة كان كبيرًا لدرجة أنه ألحق أضرارًا بالغة بالبنى التحتية و الجسور التي تربط القريتين اللتين تعرضا له.”

 

المترجم : مؤمن مجدي | المصدر:CNN Indonesia


Jakarta, Indonesiaalyoum.com –  Ratusan rumah di Kecamatan Singorujuh dan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, rusak diterjang banjir bandang yang melanda wilayah tersebut. Banjir bandang terjadi karena hujan ekstrem di kawasan Gunung Raung.

“Banjir bandang di Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi menyebabkan satu orang hilang, penanganan darurat masih dilakukan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun twitternya @Sutopo_PN, Jumat (22/6).

Kata Sutopo, banjir bandang di wilayah Banyuwangi juga mengakibatkan jalur antar kabupaten yang menghubungkan Jember-Banyuwangi via Singojuruh, terputus.

“Banjir bandang setinggi 1,5 meter terjang permukiman,” katanya.

Saat ini, Tim Tanggap Bencana (Tagana) dan aparat lain masih membantu penanganan darurat di lokasi banjir. “Pendataan masih dilakukan,” katanya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam merinci sebanyak 11 rumah roboh akibat banjir itu.

Kata dia, ketinggian lumpur yang menerjang rumah warga setinggi satu meter, serta sejumlah infrastruktur seperti jembatan rusak berat di dua kecamatan.

“Kami masih terus melakukan pendataan terhadap kerusakan yang disebabkan banjir bandang tersebut,” kata Eka

Twitter Ads info and privacy
Saat ini, Tim Tanggap Bencana (Tagana) dan aparat lain masih membantu penanganan darurat di lokasi banjir. “Pendataan masih dilakukan,” katanya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam merinci sebanyak 11 rumah roboh akibat banjir itu.

Kata dia, ketinggian lumpur yang menerjang rumah warga setinggi satu meter, serta sejumlah infrastruktur seperti jembatan rusak berat di dua kecamatan.

“Kami masih terus melakukan pendataan terhadap kerusakan yang disebabkan banjir bandang tersebut,” kata Eka.

Sementara ini, kata dia, tercatat sebanyak 300 kepala keluarga yang terdampak banjir.

BPBD telah memprediksi banjir bandang tersebut karena tingginya curah hujan, sehingga berbagai antisipasi untuk meminimalisir korban dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sudah dilakukan.

Sementara Camat Songgon Wagianto mengatakan banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Songgon merupakan kedua kalinya dan banjir bandang yang pertama kali terjadi pada 15 Mei 2018.

“Banjir bandang yang menerjang Jumat pagi tadi lebih besar hingga menyebabkan infrastruktur jembatan yang menghubungkan dua desa rusak berat dan saluran irigasi juga rusak,” katanya.

Translated by: Momen Magdy | Source:CNN Indonesia

تعليقات
Loading...