زيادة شعبية المستثمرين العرب في إندونيسيا، وتدهور لصورة الصين!

Popularitas Investor Arab Saudi Meningkat, Citra China Makin Redup

0 428

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – شعبية الصين في عيون شعوب جنوب شرق آسيا مستمرة في التدهور؛ حيث كشفت دراسة استقصائية أن واحدًا فقط من كل ثلاثة إندونيسيين يوافق على أن يكون للمستثمرين الصينيين أغلبية الأسهم في الشركات المحلية.

نقلا عن بلومبرج، الثلاثاء 5/4/2022، فإن استطلاع الرأي المذكور أجراه معهد لوي، ومقره في أستراليا، يخير المشاركين بين ثماني دول أيها يفضلون أن تكون المالك لحصة الأغلبية في الشركات والبنوك و صناديق الاستثمار المحلية.

أجري الاستطلاع على 3000 متطوع من إندونيسيا. وقد فضل 57% من المشاركين المملكة العربية السعودية على السبع دول الأخرى. ثم جائت الولايات المتحدة الأمريكية بنسبة 42%، تلتها الصين بنسبة 30%.

جائت ثقة الإندونيسيين في الاقتصادين الأكبر في العالم بتلك النسب متأثرة بمشاعر سلبية كبيرة تجاه الصين.

يرى المشاركون في الاستطلاع أن الولايات المتحدة الأمريكية مهمة أكثر للاقتصاد الإندونيسي بالمقارنة بالصين. غالبية المشاركون يرون أن على إندونيسيا أن تدخل في تحالفات اقتصادية لتحد من تأثير الصين عليها.

جاء في مختصر الاستطلاع الذي أصدره معهد لوي: “جاء ترتيب الصين أدنى من الولايات المتحدة الأمريكية بناءً على عدة عوامل، منها القيادة العسكرية والاقتصاد والأمن وحتى القوة الناعمة لكلا الدولتين مثل التعليم وفرص العمل”.

كشف الاستطلاع أن ثقة الإندونيسيين في الدول الكبرى في انخفاض مستمر خلال العقود الأخيرة.

يلاحظ انخفاض نسبة المشاركين الإندونيسيين الذين يثقون في الولايات المتحدة الأمريكية بنسبة 16% عن العقد الماضي. وقلت ثقتهم في الصين بنسبة 42%.

من ناحية أخرى فإن دول الشرق الأوسط والصين يستعدون ليضخوا استثماراتهم في بناء العاصمة الجديدة لإندونيسيا في جزيرة كالمانتان، وذلك بعد انسحاب مجموعة سوفت بنك من المشروع.

يذكر أن عدد من الستثمرين من السعودية وأبو ظبي قد بدأوا في استكشاف الفرص الاستثمارية في إندونيسيا.

جاء في تقرير الاستطلاع: “يبدوا أن الشعب الإندونيسي ينظر بتقدير كبير للدول الإسلامية”.

كما يشير تقرير الاستطلاع أن الأمير محمد بن سلمان يأتي في المرتبة الثانية بين القادة الملهمين بعد الرئيس الإندونيسي جوكو ويدودو.

كما جاء الشيخ محمد بن زايد في المرتبة الثالثة، يليه الرئيس الأمريكي جو بايدن. وحصل الرئيس الصيني شي جينبينج وزعيم كوريا الشمالية كيم جونغ أون على ثلث الأصوات.

 

 

المترجم : مؤمن السيفي | المصدر: بيزنس دوت كوم


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Citra China semakin buruk di mata Asia Tenggara setelah sebuah survei mengungkap bahwa hanya satu dari tiga orang Indonesia yang rela investor China menguasai saham mayoritas di perusahaan dalam negeri.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (5/4/2022), poling yang dilakukan oleh Lowy Institute yang berbasis di Australia menggali pertanyaan tentang siapa yang paling diharapkan menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan Indonesia dari korporasi, bank, atau dana investasi di delapan negara.

Survei ini melibatkan 3.000 responden dari Indonesia. Hasilnya, Arab Saudi menjadi yang paling populer di antara tujuh negara lainnya sebesar 57 persen. Amerika Serikat menyusul sebesar 42 persen dan China 30 persen.

Munculnya kepercayaan orang Indonesia terhadap dua ekonomi terbesar dunia ini dibarengi dengan sentimen negatif yang besar terhadap China.

Responden melihat bahwa Amerika Serikat lebih penting untuk perekonomian Indonesia daripada China. Mayoritas responden juga mengatakan bahwa Indonesia perlu bergabung dengan negara lainnya untuk membatasi pengaruh China.

“Peringkat China yang lebih rendah dari Amerika Serikat terlihat dari beberapa indikator, dari kepemimpinan militer dan ekonomi, serta pengaruh dan masalah keamanan, hingga tolok ukur ‘kekuatan lunak’ seperti tujuan pendidikan dan pekerjaan,” kata Lowy dalam ringkasan Poll Indonesia 2021.

Survei tersebut menemukan bahwa orang Indonesia semakin tidak percaya pada negara-negara besar selama beberapa dekade terakhir.

Sebanyak 56 persen responden memercayai AS, angka itu turun 16 persen dibandingkan satu dekade lalu. Kepercayaan di China bahkan turun lebih jauh menjadi 42 persen pada periode itu.

Di lain sisi, Timur Tengah dan China sudah siap menjadi investor untuk pembangunan Ibu Kota baru di Borneo setelah SoftBank Group Corp. menarik diri dari proyek ini.

Sejumlah investor dari Arab Saudi dan Abu Dhabi sudah menjajaki kesempatan investasi.

“Orang Indonesia tampaknya sangat menjunjung tinggi negara-negara Islam,” kata laporan itu.

Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa Putra Mahkota Mohammad bin Salman menduduki posisi kedua untuk pemimpin yang menginspirasi setelah Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Pangeran Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed di posisi ketiga sebesar 52 persen dan Presiden AS Joe Biden sebesar 44 persen.

Adapun Presiden China Xi Jinping dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendapat sepertiga dari total suara.

Translated by: Mukmin Assaifi | Source: Bisnis.com

 

تعليقات
Loading...