الحياة المجتمعية (1)

Hidup Bermasyarakat (1)

0 1٬291

“كلما جاء عضو جديد في مجتمع ما، يزيد من تحمل المسؤولية الملقاة عليه”

الحياة المجتمعية شيء ضروري في حياة الإنسان على وجه هذه الأرض، وهي الطبيعة الحقيقية التي منحها الله للبشر منذ ولادته في الدنيا. (يولد الإنسان ككيان اجتماعي).

فكل موقف وجهد للابتعاد عن “الحياة المجتمعية” والخروج منها هو في جوهره إنكار ومعارضة لطبيعة البشر.

وصحّ كلام أرسطو: “من لا يريد أن يعيش الحياة الاجتماعية، ويعتقد أنه قادر على الاكتفاء باحتياجاته الخاصة، ربما هو ليس إنسانًا، بل ملاكًا أو حيوانًا”.

ولذلك، يجب علينا أن نسعى دائمًا لنكون فردًا من أفراد المجتمع المفضل، الذي يساعد على خلق جو متناغم في الحياة المشتركة، ويحقق عملاً يفيد الحياة المشتركة ويحمل مصلحةً لها.

وطالما أن البشر يريدون تحسينًا ويتحركون ويسعون لتحقيق ذلك، فسوف تنشأ مشاكل اجتماعيةٍ جديدةٍ، وهذه كلها تعتبر تحديات بالنسبة لنا لخلق عالم أفضل أو مجتمع أفضل.

ولا نكتفي في إنشاء مجتمع أفضل بمجرد تغيير وتحسين الشكل الخارجي من نتائج الجهد البشري، ولكن أبعد من ذلك، ينبغي لنا أن نسعى إلى تحسين الشكل الداخلي للإنسان، الذي هو الأساس والحافز لحركات الحياة والأعمال الإنسانية.

ولذلك، يتحتم علينا أن نكون واعين ومصلحين لأنفسنا كأعضاء المجتمع، لتكوين الحياة الاجتماعية الجيدة، وإذا التقينا بمجتمعنا في وضع مكروه، فما علينا إلا نمد يد العون لإصلاحهم، لأن الله قد وضع مسؤولية هذا المجتمع المشترك على أكتاف أعضائه.

مرض المجتمع

من المكروه أن نعترف ويقال إننا نعيش في مجتمع أعداهم المرض. ثم نعرف أن المرض يأتي من أخطائنا. لكن الحقيقة تقول إن من  يفهم ويدرك أنه فعل الخطأ قليلٌ حتى يسبب ذلك في ظهور نوع من المرض المعدي في وسط الحياة المجتمعية.

بل إنه يزعم أن المرض أصبح شيئاً طبيعياً لابدّ أن يحدث. وأبعد عن ذلك، ولأن المصاب عانى طويلا من المرض، وأنه معتاد على هذا المرض، فيقول أخيرا إن المرض بالفعل “جزء” من حياته، ويعتبره “حيازة” له يجب الحفاظ عليها وصيانتها حتى يرى الآخر الذي لا يعاني من نفس المرض، أنه شخصٌ غير طبيعي. وهذا ليس بغريب على الإطلاق، لأنه يعاني من مرض الدلل.

فالمجنون لا يشعر بالجنون بل يزعل على عاقل ويقول له بالجنون.

إن عدم الوعي والإحجام عن المعرفة ومثل هذا والافتراضات هو ما يصعب على مجتمعنا أن يكون بصحة تامة، بل يشتد مرضه الذي كان يعاني منه.

وقد شعرنا معًا بالعواقب السيئة لهذا المرض، وسمعنا الشكاوى الناتجة عنه، ولكن يبدو أن هذا لا يكفي لتحريك قلوبهم لمحاولة علاج هذا المرض بتغيير مواقفهم الروحية أو العقلية والمواقف الخاطئة على الحياة، والتي كانوا يفعلونها.

لا …! فإننا لا نسمح لهذا المرض أن يعدي المجتمع. وقد تحمل المجتمع التعاسة لفترة طويلة بسبب سوء النتيجة الناجمة عن هذا المرض. فيجب القضاء عليه عاجلاً، وإنقاذ أعضاء هذا المجتمع من المعاناة التي تحملها في هذه الأيام.

المترجم: سايرول نفساهو | المحرر: فارس البدر


“Setiap datang seorang anggota baru di dalam suatu masyarakat, berarti bertambah seorang yang ikut bertanggung jawab.”

Hidup bermasyarakat merupakan suatu keharusan bagi kehidupan umat manusia di atas dunia ini. Hidup bermasyarakat merupakan sifat asli/fitrah manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan semenjak ia dilahirkan di atas dunia. (Man is born as a social being).

Jadi setiap sikap dan usaha untuk menghindari dan keluar dari “Hidup bermasyarakat” pada hakikatnya merupakan pengingkaran dan perlawanan terhadap sifat kemanusiaan sendiri.

Maka tepatlah kata-kata Aristoteles yang mengatakan, “Barang siapa yang tidak mau atau tidak perlu untuk hidup bermasyarakat, karena ia beranggapan bahwa ia telah sanggup mencukupi kebutuhannya sendiri, mungkin dia bukan manusia, tetapi malaikat atau binatang.”

Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk dapat menjadi anggota keluarga masyarakat yang baik, yang dapat membantu menciptakan suasana harmonis di dalam kehidupan bersama, dan dapat mewujudkan suatu amal perbuatan yang membawa manfaat dan maslahat bagi kehidupan bersama.

Memang, selama manusia menghendaki perbaikan dan selama mereka bergerak dan berusaha untuk mewujudkannya, masalah-masalah kemasyarakatan yang baru akan senantiasa timbul, dan ini semuanya sebenarnya adalah merupakan tantangan bagi kita untuk menciptakan suatu dunia yang lebih baik atau mayarakat yang lebih baik.

Untuk menciptakan suatu masyarakat yang lebih baik itu, tidaklah cukup bagi kita dengan hanya merubah dan memperbaiki bentuk lahir dari hasil usaha manusia, tetapi lebih jauh dari itu, kita harus berusaha memperbaiki mulai dari bentuk batin manusia, yang menjadi dasar dan dorongan bagi pada setiap gerak hidup, dan amal perbuatan manusia.

Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk mawas diri, dan memperbaiki diri kita masing-masing, sebagai anggota masyarakat, untuk dapat menciptakan kehidupan bermasyarakat yang baik, kemudian kalau kita jumpai masyarakat kita berada di dalam keadaan yang tidak semestinya, kita berkewajiban mengulurkan tangan untuk berusaha memeperbaikinya, karena Tuhan telah meletakkan tanggung jawab masyarakat bersama ini di atas pundak seluruh/segenap anggotanya.

Penyakit Masyarakat

Memang sangat tidak menyenangkan untuk mengakui dan dikatakan bahwa sebenarnya kita tengah hidup di dalam masyarakat yang kejangkitan suatu penyakit; dan kemudian kita ketahui pula bahwa penyakit itu bersumber dari kesalahan-kesalahan kita sendiri. Tetapi meskipun demikian, keadaan sebenarnya, tidak banyak orang yang mau mengerti dan mau menginsyafi bahwa dirinya telah berbuat suatu kesalahan yang menimbulkan semacam penyakit yang berjangkit di tengah-tengah kehidupan, di dalam masyarakat ini.

Bahkan ia beranggapan bahwa penyakit itu sudah menjadi suatu hak yang wajar, dan sudah semestinya untuk terjadi. Lebih jauh dari itu, karena penyakit itu sudah lama menghinggapi penderitanya, dan si penderita sudah sangat terbiasa dengan penyakit itu, akhirnya ia beranggapan bahwa penyakit tersebut sudah merupakan “bagian” daripada hidupnya, dan ia menganggapnya pula sebagai “miliknya” yang harus dipelihara dan dipertahankannya. Sehingga menurut pandangan orang lain yang tidak menderita penyakit seperti dia, dianggapnya sebagai orang yang tidak normal. Hal serupa ini, tidaklah terlalu aneh, karena memang penyakit manja. Seorang yang gila, biasa tidak merasa gila, bahkan marah-mrah kepada orang yang waras yang mengatakan dia gila.

Ketidakinsyafan dan keengganan untuk mau mengerti serta anggapan-anggapan semacam inilah yang menyebabkan masyarakat kita mengalami kesulitan untuk menjadi sehat, bahkan akan semakin parahlah penyakit yang menimpanya.

Padahal akibat-akibat buruk yang ditimbulkan oleh penyakit in, sudah sama-sama kita rasakan, dan keluhan-keluhan atas akibat-akibatnya telah terdengar pula, tetapi rupa-rupanya hal ini semua belum cukup untuk menggerakkan hati mereka untuk berusaha menyembuhkan penyakit ini, dengan merubah sikap jiwa (mental) dan sikap hidup yang salah, yang telah mereka lakukan selama ini.

Tidak…! penyakit ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut berjangkit di tengah-tengah masyarakat. Sudah cukup lama kiranya, masyarakat ini menanggung derita sebagai akibat buruk yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Penyakit ini harus segera dibasmi, anggota masyarakat ini harus segera diselamatkan dari penderitaan yang telah ditanggungnya selama ini.

Penerjemah: Ahmad Syukri | Editor: Fares alBadr

تعليقات
Loading...