وزيرة المالية : تطوير التأمين طويل الأجل له تأثير إيجابي على صناعة التأمين في إندونيسيا

Kemenkeu usulkan "grand fathering" dalam kepemilikan asing di asuransi

0 620

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – تقترح وزارة المالية استبعاد المستثمرين الأجانب من اللائحة الحكومية  رقم 14/2018 لمواصلة امتلاك شركات التأمين التي تزيد حصتها عن 80 في المائة، حسبما ذكرت وكالة الأنباء أنتارا.

وقالت وزيرة المالية سري مولياني في اجتماع عمل لجنة النواب الإندونيسية الحادي عشر مع وزارة المالية يوم الثلاثاء “سنقوم بمراجعة طفيفة التي تم ذكرها كحد ملكية بنسبة 80 بالمائة من رأس المال المدفوع” .

يناقش مؤتمر المندوبين المفوضين الملكية الأجنبية في شركات التأمين التي تضع حداً بنسبة 80 في المائة لملكية رأس المال المدفوع.

وقالت وزيرة المالية في العرض الذي قدمته إن الملكية الأجنبية التي تريد زيادة رأس المال ، لن تكون لها قيود. فيما يتعلق بحد أدنى 20 في المائة ، يجب أن يبحث الشركاء المحليون عن رأس مال إضافي.

وتعتقد وزيرة المالية أن تكون هناك زيادة في وجود تمويل التأمين لخلق عقلية أكثر تفكير لذلك أو فكرة أهمية التأمين بالنسبة لهم .

بالإضافة إلى ذلك ، ستتمكن هذه الزيادة أيضًا من إنشاء مصدر أموال طويل الأجل داخل الحكومة.

وقالت سري مولياني” سيكون لتطوير التأمين طويل الأجل له تأثير إيجابي على صناعة التأمين في إندونيسيا.”

إندونيسيا اليوم | متابعات/وكالة أنتارا/معراج


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Kementerian Keuangan mengusulkan “grand fathering” atau pengecualian dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 14/2018 bagi investor asing untuk tetap memiliki perusahaan asuransinya dengan jumlah saham di atas 80 persen.

“Kami akan melakukan sedikit revisi di dalam PP yang tadinya disebutkan batas kepemilikan 80 persen dari modal yang disetor,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa.

Menteri keuangan menyatakan pihak asing yang telah memiliki saham lebih dari 80 persen di perusahaan asuransi akan diberi grand fathering atau pengecualian dari PP No.14/2018.

PP tersebut membahas tentang kepemilikan asing pada perusahaan perasuransian yang menetapkan batasan kepemilikan 80 persen dari modal yang disetor.

Dalam pemaparannya, menteri keuangan juga mengatakan kepemilikan asing yang sudah mendapatkan grand fathering dan ingin menambah modal, mereka tidak akan mendapatkan pembatasan. Dari sisi minimum 20 persen tambahan modalnya harus dicarikan mitra lokalnya.

Menteri keuangan menganggap perlu ada peningkatan kehadiran asuransi untuk menciptakan pola pikir masyarakat yang lebih insurance minded atau anggapan bahwa asuransi penting bagi mereka.

Selain itu, peningkatan kehadiran asuransi juga dianggap dapat menciptakan sumber dana jangka panjang di dalam pemerintahan.

Menteri Sri Mulyani menganggap pengembangan asuransi jangka panjang akan sangat memberikan dampak positif terhadap industri asuransi di Indonesia.

Sumber: Antara

تعليقات
Loading...