وزيرة الخارجية الإندونيسية: السلام والتنمية المستدامة وجهان لعملة واحدة

Menlu; Perdamaian dan pembangunan berkelanjutan adalah dua sisi pada mata uang yang sama

0 914

جاكرتا، اندونيسيا اليوم – قالت وزيرة الخارجية، ريتنومرسودي في كلمتها  للاجتماع الوزاري لقمة آسيا-أوروبا ASEM 13 في (نايبيداو،ميانمار)، الذي كان تحت شعار” الشراكة والتعزيز من أجل السلام والتنمية المستدامة “أن السلام والتنمية المستدامة وجهان لعملة واحدة. بدونهما لا يتحقق السلام الحقيقي حال التعرض للأخطار “.

وتعتبر اندونيسيا  مجموعة دول آسيا-أوروبا التي تتكون من( 53 دولة )ومنظمة فى القارتين لها دور بارز في تحقيق السلام والاستقرار.

وفي هذا الصدد،دعت وزيرخارجية إندونيسيا إلى إنشاء ثلاثة آليات للتعاون الملموس التي ينبغي لكل دول من المجموعة الاهتمام بها ،وهي :مكافحة الإرهاب والتطرف،ومكافحة الاتجار بالمخدرات،والتعامل بشأن قانون الصيد غير المشروع.

وبالإضافة إلى مجالات التعاون الثلاثة السابقة ،شددت وزيرة الخارجية الإندونيسية  أيضا  على أهمية التركيز على الإجراءات التمييزية حيال ( زيت النخيل) في سوق الاتحاد الأوروبي،بما في ذلك الإجراءات التي نفذها أعضاء مجلس النواب للاتحاد الأوروبي.

وفي هذا الصدد،أوضحت وزير الخارجية أن الحملة السلبية والتمييز في الاتحاد الأوروبي ستؤثر على اقتصاد  الدول المنتجة ، بل  يتجاوز ذلك ليؤثر  على حياة نحو 17 مليون شخص الذين يعتمدون على إنتاج زيت النخيل في إندونيسيا.

وقالت وزيرة الخارجية ريتنو “هناك علاقة وثيقة بين زيت النخيل وجهود الحكومة الإندونيسية في مجال رفع المستوى المعيشي ودفع الفقر لذالك ينبغي معاملة منتجات زيت النخيل بصورة فى سوق الاتحاد الأوربي.”

وفي ختام البيان الذي ألقته في الجلسة العامة لمجموعة (آسيان-أوروبا )،أكدت وزيرة الخارجية على أهمية إنهاء الصراعات والأزمات من أجل الحفاظ السلام في  القارتين والعالم .

وشددت وزيرة الخارجية على التزام إندونيسيا بمواصلة دعم وصولاً لحل مشكلة ( ولاية راخين –ميانمار).

هذا وعلى هامش الاجتماع،عقدت وزيرة الخارجية أيضا أكثر من 10 لقاءات ثنائية مع دول: ألمانيا وفرنسا وأيرلندا ونيوزيلندا وفنلندا و الدنمارك وبنغلاديش والسويد والنرويج بالإضافة إلى حكومة الاتحاد الأوروبي. وتم بحث القضايا الثنائية ،والأوضاع المأساوية في ولاية راخين-ميانمار.

جدير بالذكر أن مجموعة دول آسيان-أوروبا(ASEM) تأسست فى بانكوك عام 1996 وتتكون حاليا من 21 دولة آسيوية، 30 دولة اوروبية والمجموعة  تمثل  57 % من إجمالي  الناتج المحلى العالمي  أي حوالي 66 %من التجارة العالمية.

المترجم : هان هان علوم الدين | المحرر : طلال الشيقي | المصدر : وزارة الخارجية الإندونيسية


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – “Perdamaian dan pembangunan berkelanjutan adalah 2 sisi pada mata uang yang sama. Tanpa perdamaian tidak ada pembangunan berkelanjutan dan tanpa pembangunan perdamaian dapat terancam,” demikian di tegaskan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam penyataannya pada Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Eropa (ASEM) ke-13 di Naypyidaw, Myanmar, yang mengambil tema “Strengthening Partnership for Peace and Sustainable Development”.

Indonesia memandang kontribusi nyata ASEM yang beranggotakan 53 negara dan organisasi di kedua kawasan, sangat penting untuk perdamaian dan stabilitas kawasan. Dalam kaitan ini Menlu RI menyerukan 3 bidang kerja sama konkret yang perlu ditingkatkan ASEM yaitu, penanggulangan terorisme dan radikalisme, perang melawan perdagangan narkoba, dan penanganan IUU Fishing.

“Perdamaian dan pembangunan berkelanjutan adalah 2 sisi pada mata uang yang sama. Tanpa perdamaian tidak ada pembangunan berkelanjutan dan tanpa pembangunan perdamaian dapat terancam,”

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI

Dibidang kerja sama penanggulangan terorisme dan radikalisme, Menlu RI menekankan pentingnya negara-negara ASEM meningkatjan kerja sama khususnya dibidang pertukaran intelejen, peningkatan kapasitas aparat keamanan, tukar pengalaman mengenai legislasi serta program deradikalisasi. “Dalam melawan terorisme dan radikalisasi, juga penting bagi semua anggota ASEM untuk tingkatkan kerja sama dalam menyebarkan nilai nilai toleransi dan moderasi,” ucap Menlu Retno.

Terkait dengan kerja sama melawan perdagangan narkoba, Menlu RI menyampaikan bahwa perdagangan narkoba dapat berkontribusi kepada ketidak stabilan kawasan. Oleh karenanya, kerja sama antara negara asal, transit dan destinasi narkoba sangat dibutuhkan. “Indonesia tidak akan membiarkan negaranya menjadi pasar bagi kejahatan narkoba,” tutur Menlu Retno.

Sebagai negara kelautan, Menlu RI menegaskan pentingnya untuk mengatasi IUU Fishing. Menlu RI menyampaikan kerugian ekonomi yang sangat besar dialami Indonesia akibat IUU Fishing. Dalam kaitan ini Menlu Retno mengajak kerja sama konkret dari ASEAN untuk mengatasi IUU Fishing.

Selain ketiga bidang kerja sama tersebut, Menlu RI secara khusus mengangkat tindakan diskriminasi terhadap kelapa sawit yang terjadi di pasar Uni Eropa, termasuk yang dilakukan anggota parlemen Uni Eropa. Dalam kaitan ini, Menlu RI menjelaskan kampanye negatif dan diskriminasi yang dilakukan di Uni Eropa, berdampak tidak saja kepada citra negara-negara produser kepala sawit, namun lebih penting dampaknya kepada kehidupan sekitar 17 juta orang yang bergantung kepada produksi kelapa sawit di Indonesia. “Terdapat keterkaitan erat antara kelapa sawit dan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, sehingga produk kelapa sawit harus diberikan keadilan di pasar Uni Eropa,” tegas Menlu Retno.

Mengakhiri pernyataan pada sesi pleno KTM ASEM, Menlu RI menekankan pentingnya agar berbagai konflik dan krisis dapat segera di selesaikan, dalam menjaga perdamaian kawasan masing-masing. Dalam kaiatan ini, Menlu RI kembali menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendukung penyelesaian masalah di Rakhine State.

Di sela sela KTM ASEM, Menlu RI juga melakukan lebih dari 10 pertemuan bilateral antara lain dengan Jerman, Perancis, Irlandia, Selandia Baru, Finlandia, Denmark, Bangladesh, Swedia, Norway, dan UE. Selain pembahasan isu-isu bilateral, pada pertemuan bilateral tersebut juga dibahas perkembangan situasi di Rakhine State.

ASEM didirikan di Bangkok tahun 1996 dan saat ini beranggotakan 21 negara di Asia, 30 negara Eropa, Sekretariat ASEAN, dan Uni Eropa yang mereprentasi 57% GDP dunia dan 66% perdagangan dunia. (Sumber : BDSP)

Penerjemah: Han Han Ulumuddin | Editor: Thalal Alsaigi | Sumber: Kemlu

تعليقات
Loading...