وزير السياحة يدعم مهرجان عبور الحدود أتامبوا 2018

Menpar Dukung Festival Cross Border Atambua 2018

0 863

جاكرتا، إندونيسيا اليوم – لتعزيز قطاع السياحة في إندونيسيا، بدعم وزير السياحة عارف يحي مهرجان عبور الحدود أتامبوا 2018. يدعو المجتمع المحلي والأجنبي لحضور هذا الحدث.

“هدفنا جذب السياح إلى منطقة الحدود وذلك يعد خطوة جيدة وحضورهم المرتقب بأعداد كبيرة ، خاصة إذا قدمت عروض مغرية وهم يعرفون ذلك المكان. يتميز هذا المهرجان بجاذبية موسيقية عالية وجودة لا بأس بها، و معروف لدى عامة الناس ،لاسيما أن الموسيقى من دول مجاورة أيضا، أنا متأكد من أن هذا الحدث سيكون ناجحا. “قال عارف، يوم الخميس (26/7/2018).

وفقا لنائب تطوير التسويق الأول من وزارة السياحة إي غيدي بيتاوا ، فإن مهرجان عبور الحدود 2018 داخل في جدول أعمال سنوي. يقام هذا البرنامج من نتاج التعاون بين وزارة السياحة ومكتب السياحة المحلي. وقد اعدت برامج ترفيهية في شكل حفلات موسيقية وفنون ثقافية.

وأضاف أن الغرض من إقامة هذا الهرجان هو زيادة السياح الأجانب ، وخاصة من الدول المجاورة.

“إننا نرغب في زيادة السياح الأجانب ، خاصة سياح تيمور ليستي عبر البوابات الحدودية ،عبر حدود إن تي تي سيكون من خلال 3 بوابات حدودية ، كبوابة موتاين في بيلو و بوابة موتاماسين مالاكا و بوابة ويني ، و أيضا من خلال 6 بوابات الحدودية ، قال بيتانا .

ووافقه رئيس مكتب السياحة في مدينة بيلو يوهانس أنديس ، والذي قال أيضا ، بالإضافة إلى اجتذاب السياح الأجانب ، فإن هذا المهرجان يعرض إمكانات وثقافة أتامبوا.

وأوضح أن “هذا الحدث لا يتعلق بالموسيقى فقط ، بل هناك أنشطة ثقافية مصاحبة يتم عرضها أيضًا ، لذا فإن هذا المهرجان هو الوسيلة المثالية لنعرف ثقافة منطقة أتامبوا و بيلو .

وقال مساعد قسم تطوير التسويق الأول للإقليم الثالث لوزارة السياحة ريكي فوزياني ، في يومين من تنفيذ هذا المهرجان،نستهدف زائرين يبلغون 1000.

وأوضح أن مهرجان عبور الحدود اتامبوا 2018 هذا يوافق أيضا توقعات الرئيس جوكو ويدودو وهو تعزيز المحيط من خلال تعزيز المناطق والقرى في إطار دولة موحدة .

من ناحية أخرى ، أكد رئيس المنطقة الإقليمية الثانية للتسويق الثالث ، نائب التسويق الأول لوزارة السياحة، هندري نوفياردي ، أن مهرجان عبور الحدود يجذب دائما انتباه السياح أكثر.

جدير بالذكر ان المهرجان لمدة يومين. في الفترة من 27 إلى 28 يوليو 2018. وسيكون في ساحة سيمبانج ليما ، أتامبوا ، بيلو ، إن تي تي.

المترجمة : مايا يونياتي | المحرر : د . طلال الشايقي | المصدر: ديتيك


Jakarta, Indonesiaalyoum.com – Untuk memperkuat sektor pariwisata Indonesia hingga ke perbatasan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung festival Cross Border Atambua 2018. Ia mengajak masyarakat lokal dan mancanegara untuk hadir dalam event tersebut.

“Menjaring wisatawan di daerah perbatasan adalah langkah yang baik. Potensi kehadiran mereka sangat tinggi. Apalagi jika disuguhan dengan atraksi yang luar biasa dan mereka kenal. Kali ini Cross Border Atambua disuguhkan dengan atraksi musik berkualitas dan sudah dikenal. Apalagi musisi dari negara tetangga juga terlibat. Saya yakin event ini akan sukses. Ayo datang ke Atambua,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, festival Cross Border Atambua 2018 adalah agenda tahunan. Festival ini merupakan hasil kerja sama Kemenpar dan Dinas Pariwisata setempat. Hiburan yang terselenggara berupa konser musik dan seni kebudayaan.

“Festival Cross Border Atambua 2018 adalah agenda tahunan Kementerian Pariwisata yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Pariwisata Kabupaten Belu. Acaranya berbentuk konser musik dan pertunjukan seni budaya,” terang Pitana.

Dia melanjutkan, tujuan digelarnya event ini adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya negara tetangga.

“Kita ingin meningkatkan kunjungan wisman, khususnya pasar Timor Leste lewat pos-pos pintu perbatasan. Khususnya yang ada di NTT lewat 3 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Yaitu PLBN Mota’ain di Belu, PLBN Motamasin Malaka, dan PLBN Wini di Timor Tengah Utara. Juga lewat 6 PLB,” papar Pitana.

Hal itu diamini Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Yohanes Andes Prihatin yang juga mengatakan, selain bisa menjaring wisatawan mancanegara festival Cross Border Atambua 2018 juga turut mengenalkan potensi budaya Atambua.

“Event ini bukan hanya soal musik. Ada kegiatan budaya yang juga ditampilkan. Oleh sebab itu, festival Cross Border Atambua 2018 adalah sarana tepat untuk mengenalkan budaya Atambua dan Belu,” paparnya.

Sedangkan Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani menambahkan, dari dua hari pelaksanaan Festival Cross Border Atambua 2018, ditargetkan akan ada sebanyak 1000 orang yang hadir dalam event tersebut.

“Rinciannya, dalam sehari bisa masuk 300 wisman di PLBN Mota’ain, 100 di PLBN Motamasin, dan 100 di PLBN Wini. Jadi dalam dua hari pelaksanaan, bisa mencapai 1.000. Kita optimis target ini bisa terpenuhi. Karena, musisi yang tampil sudah punya nama,” katanya.

Dijelaskannya, Festival Cross Border Atambua 2018 juga sesuai dengan Nawa Cita ke-3 Presiden Joko Widodo karena memperkuat wilayah pinggiran. “Event ini sesuai dengan nawa cita ke-3. Yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” paparnya.

Di sisi lain, Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendry Noviardi, menegaskan jika festival cross border selalu memiliki daya tarik bagi wisatawan dan dipadati banyak wisatawan.

“Kemasan festival cross border selalu mempunyai daya tarik. Sehingga wisatawan datang dalam jumlah besar. Unsur atraksi yang menarik dan jarak yang tidak terlalu, menjadi alasan wisatawan cross border selalu memadati event seperti Festival Cross Border Atambua 2018 ini,” katanya.

Festival Cross Border Atambua 2018 rencananya akan digelar selama dua hari. Yaitu 27-28 Juli 2018. Acaranya terpusat di Lapangan Simpang Lima Kota Atambua, Belu, NTT. Event ini dimeriahkan oleh vokalis band Cokelat, Kikan, serta musisi Timor Leste, Ego Lemos.

Penerjemah: Maya Yuniati | Editor: Talal Al-Shaiqi | Sumber: Detik

تعليقات
Loading...