المملكة العربية السعودية تبدأ بإصدار رخص القيادة للنساء

Arab Saudi Mulai Terbitkan SIM untuk Perempuan

0 980

المملكة العربية السعودية، إندونيسيا اليوم – بدأت المملكة العربية السعودية بإصدار رخصة القيادة الأولى للنساء، في حين تستعد فيه لرفع الحظر الوحيد في العالم على النساء للقيادة في آخر هذا الشهر.

وقد أصدرت الحكومة السعودية يوم الاثنين بيانا قالت فيه إنها بدأت في إصدار رخصة قيادة للنساء اللواتي لديهن بالفعل رخصة قيادة من دول أخرى، بما في ذلك بريطانيا ولبنان وكندا. يقال، تأخذ المرأة اختبار قيادة قصيرة قبل استلام رخصة القيادة الجديدة.

وتستعد المملكة العربية السعودية لرفع حظر قيادة النساء للسيارات الذي طالت مدته منذ عشرات السنين في 24 يونيو. وتأتي هذه الخطوة في إطار خطة الأمير خالد بن سلمان لتحديث الدولة الغنية بالنفط.

غير أن تحرك الحكومة لرفع حظر قيادة النساء يأتي بعد أسبوع من قبض السلطات السعودية على عدة نساء من المطالبات بحقوق قيادة السيارات، واحتجاجهن ضد نظام ولاية الذكور. وقالت منظمة حقوق الإنسان إن أربع نساء ما زلن محبوسات وينتظرن المحاكمة.

في إعلانها قرار الحكومة برفع حظر قيادة السيارات للنساء العام الماضي، قال الأمير سلمان أن النساء لم يكن في حاجة إلى موافقة ولي الأمر للحصول على رخصة قيادة فبإمكانهن قيادة السيارة. وقال لقد سمح لهن بالقيادة في أي مكان في المملكة، بما في ذلك مدينة المسلمين المقدسة مكة والمدينة.

ووفقاً للأمير سلمان، فإن القرار يمثل “خطوة كبيرة إلى الأمام” وأن “المجتمع مستعد” للتغيير.

المترجم: أحمد شكري | المحرر: فارس البدر | المصدر: فوواإندونيسيا


Arab Saudi, Indonesiaalyoum.com – Arab Saudi mulai mengeluarkan surat izin mengemudi (SIM) pertamanya untuk perempuan sementara bersiap mencabut larangan satu-satunya di dunia bagi perempuan untuk mengemudi akhir bulan ini.

Pemerintah Arab Saudi hari Senin (4/6) merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa pihaknya mulai mengeluarkan SIM bagi perempuan yang sudah mempunyai SIM dari negara lain, termasuk Inggris, Libanon dan Kanada. Dikatakan, perempuan-perempuan itu mengikuti tes singkat mengemudi sebelum menerima SIM baru mereka.

Arab Saudi sedang bersiap mencabut larangan puluhan tahun terhadap pengemudi perempuan pada 24 Juni. Langkah itu adalah bagian dari rencana Pangeran Khaled bin Salman untuk memodernisasi negara kaya minyak yang konservatif itu.

Namun, langkah pemerintah mencabut larangan mengemudi bagi perempuan itu diambil seminggu setelah Arab Saudi menangkap beberapa perempuan yang menuntut hak untuk mengemudi serta berkampanye menentang sistem perwalian laki-laki di negara itu. Organisasi HAM mengatakan empat perempuan masih ditahan, menghadapi kemungkinan pengadilan.

Dalam mengumumkan keputusan pemerintah mencabut larangan mengemudi bagi perempuan tahun lalu, Pangeran Salman mengatakan, perempuan tidak membutuhkan persetujuan wali mereka untuk mendapat SIM dan akan bisa mengemudi sendiri di dalam mobil. Ia mengatakan mereka diizinkan mengemudi di mana saja di kerajaan itu, termasuk kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah.

Menurut pangeran Salman, keputusan itu menandai “langkah maju yang besar” dan bahwa “masyarakat siap” untuk perubahan itu.

Penerjemah: Ahmad Syukri | Editor: Fares Al Badr | Sumber: Voaindonesia

تعليقات
Loading...